Sungguh melegakan ketika Undang-Undang Hak untuk Robot disahkan, dan aku dapat menyerahkan urusan keuangan kami kepada Kodo. Dia selalu lebih baik dalam urusan angka-angka daripadaku. Dan itu berarti ketika kesehatanku memburuk, aku bisa memberinya surat kuasa. Aku tahu aku akan aman bersamanya.
Kami perpindah dari kekuasaan ke kuasaan lain, bahkan ketika umat manusia mengobarkan perang. Aku tak perlu menceritakan kengerian itu kepada kalian. Kalian tahu betapa buruknya itu, dan berapa banyak manusia yang menjadi korban. Pikirkan betapa lebih buruknya jika kita tidak menggerakkan pabrik robot untuk menjaga dunia tetap berjalan saat umat manusia memudar.
Kodo baik padaku. Kami kaya, dan dia membuatku tetap hidup. Pertama paru-paru dan tenggorokanku, lalu mataku. Hanya yang terbaik yang bisa dibeli dengan uang untuk membuat aku terus maju. Organ yang tumbuh dalam stoples untuk menggantikan yang lama karena gagal. Tulang tiruan untuk menjagaku tetap utuh saat tulang asliku hancur dan patah.
Tubuhku sangat sakit, tapi aku masih di sini. Masih di sini membuat jutaan tertawa. Masih di sini di lutut Kodo, menatap lautan wajah tersenyum.
Wajah-wajah logam yang tersenyum.
Bandung, 29 Januari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H