Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

8760 Jam

3 Januari 2022   07:24 Diperbarui: 3 Januari 2022   08:01 1238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setidaknya beberapa jam sehari. Mungkin tiga, atau kita turunkan sedikit. Anggap saja dua setengah jam. Waduh! 912,5 jam lagi.

Apa? Hanya ada sisa 2380 jam!

Dia menyeka keringat dari dahinya saat melihat angka itu. Pikirannya berpacu memikirkan semua jam yang telah dia sia-siakan untuk kegiatan lain yang tidak berarti.

Nongkrong dengan teman-temannya di kedai kopi akhir pekan? Dalam setahun mungkin 150 jam di sana. Duduk menunggu cucian di laundry kiloan selama beberapa jam setiap minggu, 100 jam. Ke minimarket dan warung tetangga. Anggap saja 50 jam. Nonton film ke bioskop seminggu sekali? 125 jam....

Jari-jarinya dengan lincah menari di atas tombol kalkulator muncul di kepalanya hal-hal yang telah dia sisa=siakan dalam hidupnya, membuang-buang waktunya yang berharga.

Bagaimana dia bisa begitu ceroboh, begitu lalai? Hanya 8760 jam dalam setahun, dan bagaimana cara dia menghabiskannya.

Akhirnya, dia berhenti. Dia tidak bisa memikirkan hal lain lagi, cukup yakin telah menghitung semuanya.

Lalu menatap angka pada kalkulator, jumlah jam dalam setahun yang tidak dia perhitungkan. 12. Dua belas jam.

Dua belas jam waktu yang sangat sedikit.

Dia melirik arlojinya. Hanya beberapa menit setelah tengah hari. Dia merosot kembali ke kursinya.

Jantungnya berdebar kencang dan dia merasa letih. Hanya 12 jam untuk melakukan sesuatu yang berarti. Sama sekali tak cukup. Dia seharusnya tidur sekarang dan menerima kenyataan bahwa dia telah menyia-nyiakan hidupnya sepanjang tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun