Kamu terbangun dengan sakit kepala yang berdenyut dan rasa getir di mulut. Berguling dari tempat tidur dan terhuyung-huyung ke kamar mandi.
Meskipun kandung kemih hampir pecah, kamu berhenti di lemari obat terlebih dahulu dan meminum empat tablet aspirin dengan air mineral dari dispenser.
Kamu ke toilet dan buang air kecil, bersandar ke dinding di belakang toilet dengan satu tangan, gemetar.
Astaga! Malam yang luar biasa, pikirmu setelah mengosongkan kantung kencing. Â Mungkin botol bir ketiga belas bukan ide yang bagus. Tentu saja, itu bukan salahmu. Bosmu bilang untuk jangan tanggung-tanggung meladeni klien yang itu, karena kesepakatan kontrak benar-benar harus kalian dapat, dan penjualanmu sangat rendah akhir-akhir ini.
Kamu tahu bahwa bos sangat membutuhkan kesepakatan ini lebih dari apa pun. Jadi, kamu melayani klien di restoran terbaik, klub terbaik, escort girl yang paling cantik yang dia inginkan. Berjam-jam melayani b*ngs*t gendut dengan busana norak dari ... dari mana dia? Oh, ya, di suatu tempat di Tiongkok  Daratan. Yah, setidaknya Tuan Tiongkok Daratan mungkin terbangun dengan sakit kepala yang lebih parah dari kamu.
Kamu kembali ke kamar tidur dan mengambil sarung, lalu mencoba berjalan lurus ke dapur.
Kopi, kamu butuh kopi.
Kamu mengisi mesin pembuat kopi dengan air, memasukkan bubuk kop dan menyalakan saklar.
Berjalan terhuyung-huyung ke pintu kaca geser, membukanya dan melangkah keluar di balkon, melihat ke jalan enam lantai di bawah. Pemandangan yang 'mewah', seperti yang dikatakan agen properti yang menawarkan unit partemen itu, di lokasi paling keren di Jakarta Timur.
Macam betul kali, pun. Â