Dia juga telah mengatur agar sebelum kepulangannya tagihan listrik, air dan internet sudah dibayar, rumput pekarangan dipotong, kucingnya diberi makan selama dia tidak ada, dan sebelum kehebohan berakhir, mengkonfirmasi ulang semua pemesanannya. Tidak boleh ada kejutan.
Akhirnya, hari besar akan tiba dan dia akan pergi, ke sudut pulau atau negara atau benua atau dunia, dan, dia akan bersenang-senang. Dia benar-benar akan melakukannya sesuai dengan rencana.
Hari-hari akan berlalu, dan tentu saja, tidak selalu berjalan dengan sempurna. Selalu ada beberapa gangguan, tetapi dia memiliki rencana darurat, dan dia telah belajar untuk berpikir, meskipun itu selalu membuatnya kesal. Sungguh memalukan bahwa orang-orang di tempat-tempat indah itu sering tidak menghargai betapa dia menantikan perjalanannya, tidak mengerti betapa hati-hati dia telah merencanakan segalanya, dan betapa seriusnya dia mempelajarinya, dan betapa gangguan sekecil apa pun membuatnya kecewa.
Apalagi, kadang-kadang negeri yang jauh ternyata tidak begitu berbeda dari tempat tinggalnya sendiri. Manusia tetaplah manusia. Menetap dan bekerja, tertawa dan menangis, mencintai dan membenci. Mungkin dalam bahasa atau dialek yang berbeda, tapi sebenarnya mereka adalah sama di mana-mana.
Dalam perjalanan pulang, di benaknya dan tanpa sepenuhnya menyadarinya, Mahiwal sering kali merasa sedikit kecewa.
Kembali ke meja makannya, dia mulai merencanakan perjalanan berikutnya, kadang-kadang terpikir olehnya bahwa mungkin sekali dia hanya merencanakan, dan kemudian tidak benar-benar melakukannya. Mungkin itu akan mencegah kekecewaan, menghindari kenyataan yang menyakitkan, menjauh dari perjalanan yang tak menyenangkan.
Tapi tentu saja itu akan sangat konyol, bukan?
Bandung, 23 Juli 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H