Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kapal ke Neraka

4 Mei 2021   00:03 Diperbarui: 4 Mei 2021   19:00 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia duduk dan mengamatiku.

"Siapa namamu, Nak?"

"Ahmad Naufal," kataku.

"Nah, Mamat. Kamu mau mendengarkan aku menceritakan sebuah cerita? Ini bukan macam cerita yang kamu dengar dari ustaz, tapi mungkin seharusnya begitu."

Gelandangan itu adalah orang pertama yang memanggilku Mamat, meskipun, ketika aku meninggalkan kampung halaman, aku menjadi Mamat selama sisa hidupku.

"Mau," kataku, duduk bersila dua meter darinya, meletakkan siku di atas lutut.

"Pernahkah kamu mendengar bahwa ada kapal yang membawa jiwa-jiwa orang mati menuju Neraka Bawah Tanah?"

Aku mengangguk. "Tapi bukan dari ustaz," kataku. "Aku baca dari buku."

"Sebenarnya, itu bukan kapal," katanya, "tetapi bus antar kota antar provinsi yang luar biasa mewah. Bus itu melaju ke tepi jalan tempat kita berdiri dan meminta kamu untuk melompat naik."

"Suatu hari, aku sedang berdiri di tepi jalan karena sesuatu yang buruk telah terjadi dan aku tidak tahu harus pergi ke mana lagi. Bus yang sangat bagus ini berhenti tepat di depanku. Aku naik."

Mataku melebar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun