Saya mendatangi rumah beliau (yang berapa kali gagal saya datangi semasa beliau masih ada karena jarak yang jauh dan waktu yang terbatas), dan bertemu dengan keluarga almarhum. Â Dari pembicaraan, terkuak bahwa selama hidupnya almarhum tidak berbagi beban pekerjaan kepada keluarga. Bisa dikatakan, Peniti Media tidak ada lagi penerusnya.
Dengan bekal ilmu yang saya dapatkan dari beliau, saya mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang percetakan dan penerbitan ....
***
 Entah mengapa, pada hari Om Tjip memuat tulisan tentang keinginan beliau menerbitkan buku, saya meng-klik tautan K. Padahal, saya jarang membuka laman Kompasiana selain untuk mengunggah tulisan.
Saya memberanikan diri menghubungi beliau lewat Messenger dan menawarkan keinginan untuk menyunting dan menerbitkan buku tersebut. Singkat cerita, tanpa basa-basi beliau setuju. Singkat, bukan?
Akibatnya, saya berhak bangga, karena meneruskan tradisi Mas TS dan KutuBuku menerbitkan kumpulan tulisan untuk om Tjip dan tante Lina. Tugas saya sekarang berkutat menyunting dan memampatkan tulisan para K'ers ke dalam buku ukuran B5 setebal 300-an halaman (yang jika dicetak buku A5 menjadi 500-an halaman).
Akhir kata, terima kasih kepada kontributor dan COO Kompasiana yang telah menyumbang tulisan sehingga buku ini akan segera mewujud. Mohon maaf jika tulisan yang kepanjangan saya 'gunting' tanpa mengurangi esensi-nya. Juga bagi yang belum setor alamat pengiriman buku dan foto profil, silakan kirim ke saya.
Happy 56th Wedding Anniversary, Om Tjip dan Tante Lina! Terima kasih untuk kepercayaan yang diberikan kepada saya.
Cakung, 15 Januari 2021 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H