Aku dan istri di rumah saja, yang bagi seorang pria, berarti memperhatikan hal-hal yang sebelumnya tak luput dari pandangan. Misalnya, aku jadi tahu bahwa ada tiga puluh satu ekor cicak yang merayap di dinding dan langit-langit.
Bahwa jika aku fokus maka aku dapat membedakan suara mereka satu sama lain, bahkan mungkin memahami artinya.
Aku juga jadi terampil mengencangkan semua sekrup dan baut yang kendur: baik itu sekrup gagang panci, pegangan pintu sampai mur dan baut pintu garasi. Sekrup dan mur yang hilang atau berkarat kubeli penggantinya lewat toko daring. Tiga kali salah ukuran, tapi hasilnya aku semakin ahli dalam hal sekrup, mur dan baut.
Dengan cekatan aku melepaskan sekrup dan menggantinya dengan yang baru, kemudian meletakkan yang lama berbaris terbalik di kusen jendela ruang kerja.
Memandang ke luar jendela, gerombolan rumput meninggi bagai rimba perawan tak tersentuh program pencetakan sawah baru.
Besok saatnya membetulkan tombol-tombol saklar lampu yang terbalik. Aku belum tahu sampai kapan harus begini. Hari ini hari Kamis, yang berarti di ruang keluarga istriku sedang berdiri di atas kepalanya, yang dia pelajari dari guru yoga di pusat kebugaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H