Kompasianer,
Pernah bete saat antre atau duduk bengong di ruang tunggu? Atau juga saat ngupi ngelangut sendiri di kafe?
Main gawai bosan, karena pada dasarnya kamu bukan penggemar phubbing. Atau gawaimu sudah lowbat, pengisi daya tertinggal atau tak menemukan stop kontak nganggur. Sebenarnya kamu suka membaca bacaan ringan, bukan buku setebal bantal.
Andai saja sedikit kaya, maka aku mulai berpikir untuk menyebarkan SSD (Short-Stories Dispenser).
Makhluk apakah SSD itu? tanyamu.
Sama seperti dispenser air mineral, hanya saja alat ini mengeluarkan kertas berisi cerpen. Cara kerjanya seperti mencetak struk ATM, begitu.
Alat ini pertama kali diperkenalkan Oktober 2016 di Grenoble Perancis, kota asal Short Edition, penerbit yang membuat alat tersebut. Langsung saja SSD menjadi hits di seluruh Prancis, dan tak lama kemudian menyeberang samudra Atlantik ke Amerika Serikat.
Pertama kali diinstal di Caf Zoetrope milik Francis Ford Coppola di San Fransisco, animo masyarakat setempat sungguh luar biasa. Dan seperti di tanah kelahirannya Prancis, dalam tempo sesingkat-singkatnya SSD sudah menyebar ke antero USA.Â
Selanjutnya menyusul kota Calgary, Kanada pada bulan Februari 2019. Tak mau ketinggalan Inggris 2 bulan silam memasang 3 buah SSD di komplek finansial Canary Warf, London.
Masyarakat Prancis, Amerika Serikat, Kanada dan Inggris menikmati cerpen-cerpen yang dicetak SSD secara gratis.
Mungkin jika di Indonesia, untuk menikmati cerita pendek dari SSD bisa dilakukan pembayaran dengan memasukkan uang tunai atau kartu uang elektronik atau pindai kode baris dompet elektronik dari gawai.
Atau maunya digratiskan juga? Lebih baik lagi.Â