Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Meurasa, Menebar Rasa Selera Aceh ke Seluruh Dunia

28 September 2017   20:54 Diperbarui: 29 September 2017   07:23 3148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bermula dari iseng, Darfina Dahlan (35 tahun) mendirikan'Meurasa', bumbu bubuk instan masakan Aceh.

Di sela-sela kesibukannya bekerja sebagai pegawai Kantor Gubernur Aceh; mengurus keluarga dan kuliah; istri dari Edi Sandra dan ibu empat anak: M. Hafiz Risqi, M. Harist Kausar, Ghina Kamila dan M. Hadian Rafa ini; masih sempat berjualan kue dan cake yang dibuatnya sendiri, selain aktif sebagai admin salah satu grup kuliner Aceh di media sosial.

Sebagaimana kebiasaan di daerah, setiap bulan Ramadan selalu diadakan pasar murah untuk masyarakat Banda Aceh. Mewakili grup kuliner, dia ikut berpartisipasi saat diadakan pasar murah pada tanggal 11 Juni 2015 oleh salah satu asosiasi pengusaha yang ada. Namun karena kesibukannya saat itu, yang dijual Darfina bukan kue-kue, melainkan bumbu kering yang diracik sendiri. Dengan modal awal Rp 50 ribu, Darfina yang merupakan lulusan S2 Pasca Sarjana Akuntansi Unsyiah tersebut menawarkan bumbu kering untuk memasak kari, masak merah, masak putih, dan meuaweh. Seperti disebutkan di awal, niatnya hanya iseng, just for fun. Produknya hanya dikemas dalam plastik dengan tempelan kertas bertulisan 'Meurasa', yang artinya 'terasa'.

Di luar dugaan, ternyata animo pembeli cukup tinggi. Apalagi kegiatan tersebut juga dipromosikan di grup medsos. Mulailah pesan masuk dari orang-orang yang berminat mendapatkan produk bumbu kering buatan Darfina.

Beberapa bulan kemudian, Kementerian Koperasi dan UKM mengadakan pameran di Pasar Aceh, Banda Aceh dengan mengajak para pengusaha kecil dan menengah di Aceh untuk berpartisipasi. Darfina turut serta memasarkan produk Meurasa. Kemasan diganti dengan mangkuk plastik untuk puding. 

Bumbu Masak Putih saat masih menggunakan kemasan mangkuk plastik untuk puding (foto: Darfina Dahlan)
Bumbu Masak Putih saat masih menggunakan kemasan mangkuk plastik untuk puding (foto: Darfina Dahlan)
Saat itu, bumbu yang dijual belum berupa bumbu bubuk instan komplit, masih harus ditambahkan bawang putih, bawang merah dan beberapa bahan lain diluar bumbu bubuk yang disediakan. Pembeli mendapat catatan tentang cara penggunaan berikut bahan-bahan tambahan lainnya.

Setelah pameran tersebut, permintaan meningkat. Mengikuti saran suami, jika sebelumnya dia lebih sering menerima pesanan cake dan kue, Darfina mulai fokus hanya memproduksi bumbu kering. 'Meurasa' juga kerap hadir di pameran-pameran produksi dalam negeri, baik yang diadakan oleh Pemerintah maupun BUMN.

Darfina juga mendalami proses pembuatan bumbu bubuk instan dengan serius. Sebagai wanita yang bekerja, dia menyadari akan potensi pasar bumbu bubuk instan yang membantu ibu-ibu memasak masakan rumahan tanpa harus repot-repot menyiapkan bumbu yang cukup memakan waktu itu. Dengan tekun, dia melakukan percobaan demi percobaan sehingga akhirnya berhasil menemukan formula varian-varian bumbu instan yang tepat. 'Meurasa' merupakan bumbu bubuk instan tanpa bahan pengawet. Tanpa penyedap MSG, sehingga menyehatkan. Cukup banyak waktu dan biaya yang dihabiskannya sebelum berhasil seperti sekarang.

Karena bekerja tanpa pembantu, 'Meurasa' sempat jalan di tempat. Kadang-kadang produksi terhenti karena dia sudah lelah sepulang dari kantor. Perubahan terjadi saat Pekan Nasional Petani Nelayan XIV tahun 2017 di Aceh. Pada acara tersebut, produk 'Meurasa' telah dikemas dalam bungkus kemasan alumunium foil, sekaligus peluncuran produk varian baru: bumbu bubuk instan Mie Aceh dan minyak rempah 'Meurasa'. Kemasan baru menjamin isinya tahan lebih lama.

Bumbu bubuk instan Mie Aceh 'Meurasa' (foto: Darfina Dahlan)
Bumbu bubuk instan Mie Aceh 'Meurasa' (foto: Darfina Dahlan)
Berkat promosi pada acara tersebut, permintaan produk 'Meurasa' melonjak tajam, membuat semangat Darfina kembali berkobar-kobar. Atas saran suami, dia merekrut beberapa orang karyawan. Selain membuka lapangan kerja, "Meurasa'juga mempromosikan kuliner Aceh ke segala penjuru. Di dalam negeri, produk 'Meurasa' sudah menjangkau hingga Sulawesi. Sedangkan di manca negara, produk 'Meurasa' sudah menjelajah hingga ke Malaysia, Saudi Arabia, Perancis dan Jepang.

Walikota Banda Aceh dan Darfina Dahlan (foto: Darfina Dahlan)
Walikota Banda Aceh dan Darfina Dahlan (foto: Darfina Dahlan)
Testimoni para pelanggan yang puas membuktikan bahwa 'Meurasa' layak bersaing di pasaran termasuk di tingkat antar bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun