9 September 2017.
(Teater Kosong dari Banda Aceh baru saja tuntas mementaskan  lakon komedi Ampon Yan yang berjudul TERGODA DARA MUDA dengan tema utama tentang KDRT. Penampilan yang kocak itu mampu menghibur penonton yang mengisi setengah kapasitas Teater Kecil, TIM. Ini merupakan penampilan pertama mereka di luar Aceh, meski sebagai teater lokal mereka sudah malang melintang cukup lama.
Penulis (IH) mengambil kesempatan untuk berbincang Ketua teater Kosong, sutradara dan penulis naskah, Teuku Januarsyah, yang lebih dikenal sebagai Ampon Yan (AY).
Berdiri tahun 1983, Teater Kosong merupakan teater modern konvensional dengan anggota berkisar antara 10 -- 16 orang. Namun saat melakukan pertunjukan sering menambah personil seniman yang berasal dari kelompok lain.
Termasuk pendiri dan anggota Teater Kosong  adalah Sulaiman Juned S.Sn, sastrawan nasional yang turut menggagas berdirinya Komunitas Seni Kuflet dan Darminta Soeryana, M.Sn, penulis drama Bahtera, dan lain-lain.)
IH
Bagaimana kehidupan berteater di Banda Aceh?
AY
Teater di Banda Aceh lesu, meski pegiat teater cukup banyak, termasuk di kampus-kampus. Â
IH
Apa yang dilakukan seniman tetater terkait dengan hal itu?
AY
Memberikan penyadaran kepada para stake holder kebudayaan di Aceh bahwa seni berteater itu penting. Menghidupkan teater membutuhkan biaya dan makan waktu.
IH
Sudah berapa kali Teater Kosong melakukan pementasan?
AMPON YAN (AY)
Kalau di TV Aceh serial Komedi Ampon Yan sudah sekitar 50 episode. Panggung Drama ada lima belas.