Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lamunan Serpong - Tanah Abang

31 Agustus 2023   20:29 Diperbarui: 31 Agustus 2023   20:52 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
credit pict by shutterstock

Letih merayu tuk berhenti

Tak terasa bosan menggelayuti benak

Rasanya mata pun mulai nyureng Tak jelas lagi pandangan

Berkelahi dengan waktu setiap saat

Hari berlalu seperti itu-itu saja

Tak tampak atau belum tampak mentari dengan sinarnya

Kepalan tangan mulai mengendur

Tapak kaki seakan melebar dan berat

Ke mana semangat itu 

Buih semangat menipis tertiup angin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun