Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senyum Kartini untuk Kaumnya

20 April 2023   14:50 Diperbarui: 20 April 2023   14:57 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana bisa perempuan sejajar dengan pria

Semua hanya dongeng semata

Belanda dan juga aturan tradisi mengepung 

Perempuan Indonesia tak bisa apa-apa

Sampai kapan perempuan  hanya berkutat di dapur sumur dan kasur?

Tak ada yang tahu kapan semua berakhir

Di mana sang pejuang kaumnya (perempuan) berada ?

Tak ada yang berani karena aturan dan tradisi lebih kuat dari apapun

 

21 April 1879 bukan tanggal tahun biasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun