Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jelang Lebaran, Badan di Jakarta Pikiran Melayang di Kampung

15 April 2023   11:00 Diperbarui: 15 April 2023   11:07 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
credit : ANTARA FOTO/MOCH ASIM via kompas.com

Kamu keliatan gelisah. Entah apa yang membuat kamu tak bisa sembunyikan kegelisahan. Kulihat sesekali angkat telepon dengan wajah sedikit murung. Lagu " Ikan di Dalam Kolam" sepertinya tak mampu redam kegelisahanmu.

Terhitung dari hari ini, ada sekitar 8 hari jelang lebaran Idul Fitri.

Hari terasa lama kamu jalani. Dalam suasan hening tetiba ada suara bertanya. " Anto, nanti tanggal 19 dan 20 April ini kamu masih bisa ya selesaikan sedikit pekerjaan di proyek yang di Bekasi?" tanya sang Project Manager ke kamu. Dipikiran kamu terbersit cepat bahwa lebaran tanggal 22 April. 

Pertanyaan tersebut menambah kegamangan kamu akan hal yang sedang dipikirkan. Seakan tak menjawab secara lisan, kamu hanya diam seperti sudah memberi jawaban. Tapi pekerjaan mesti dikerjakan karena jadi bagian syarat tagihan kantor ke pemilik proyek.

Hari lebaran semakin dekat dan kamu bertambah lemas dan tak bersemangat. Bagaimana bisa aku tak bisa pulang kampung seminggu sebelum lebaran? gumammu sambil memeriksa peralatan kerja buat persiapan ke lapangan.

Kmu bertambah murung lagi ketika muncul kata Simbok dalam layar panggilan hp mu yang agak retak layarnya. Perlahan kamu angkat telepon dari Simbok." Assalamualaikum le, Wis meh lebaran durung mulih? tanya Simbok ke kamu. Terdengar suara percikan api kayu bakar dari luweng dapur Simbok yang memang sedang memasak air aren untuk dijadikan gula jawa.

"Iya mbok, aku nanti pulang tak lama lagi," jawab kamu dengan nada gembira seakan melupakan jadwal kerja yang masih belum tentu arahnya.

Obrolan antara kamu dan Simbok berlanjut ke rencana-rencana menyambut lebaran Idul Fitri , salah satunya obrolan tentang Surti. Surti gadis manis berambut panjang tetangga kamu sangat diidam-idamkan sama Simbok buat dijadikan menantu. 

Pikiran kamu bertambah melayang lagi sebab Surti memang sosok gadis yang diidam-idamkan juga oleh kamu.

Maka semakin menggebulah pikiran hingga berkecamuk tak karuan. Kamu berharap sebelum lebaran bisa menyatakan ungkapan perasaan kepada Surti. Usai terima telepon kamu tampak memejamkan mata sambil menyilangkan tangan kananmu ke dada bagian kiri. Nafas panjang kamu hirup dan dihela kembali dengan panjang membayangkan diri sudah ada di kampung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun