Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ampuni Aku Ya Rabb

14 April 2023   19:50 Diperbarui: 14 April 2023   21:01 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam khusyuk kunikmati puasa Ramadan

Hari-hari terasa syahdu menawan hati

Waktu tersedia penuh untuk-Mu

Aku bersimpuh memohon ampun dalam sujudku

Hari sepuluh pertama kusambut bulan-Mu

Penuh ceria dan senyum menjalani

Tanpa sadar ku telah berlari

Berlari menuju hari sepuluh kedua Ramadan

Godaan demi godaan kulalui

Menahan lapar dan haus kuselami

Bahkan nafsu kupendam sedalam-dalamnya

Hingga masuk hari sepuluh ketiga Ramadan

Cobaan berat menahan badai nafsu semakin liar

Aku rasa aku akan lulus lalui semuanya hingga akhir

Setelah kupikir lagi

Semua tersebut hanya ilusi

Aku lalai ya rab, semua hanya ilusi

Aku melalaikanmu

Tak sempurna kujalankan semua hari 

Sepuluh hari pertama hingga hari sepuluh ketiga Ramadan

Aku ternyata gagal

Aku masih berkutat dengan hingar bingarnya dunia

Ku merasa dunia terus kukejar

Maafkan aku ya Rab

Ampuni aku 

Aku gagal ya Rab

(Isk)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun