Sebanyak 6 orang pengawal Habib Rizieq Syihab ditembak mati polisi dalam bentrok yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin (7/12) dini hari. Mereka ditembak karena dianggap menyerang polisi. Sontak hal ini sangat mengagetkan semua pihak. (Kumparan.com 7 Desember 2020)
"Jika benar FPI mempunyai laskar khusus yang bersenjata, kenapa Baintelkam tidak tahu dan tidak melakukan deteksi serta antisipasi dini serta tidak melakukan operasi persuasif untuk melumpuhkan," Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (7/12/2020).
Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengemukakan kejanggalan yang pertama yaitu terkait kepemilikan senjata api laskar khusus Front Pembela Islam (FPI) seperti yang disampaikan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Polda Metro Jaya.( kabar24.bisnis.com/ 07 Desember 2020 )
"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang, kemudian melakukan tindakan tegas terukur. Sehingga terhadap kelompok MRS (Muhammad Rizieq Shihab) yang berjumlah 10 orang, meninggal dunia sebanyak 6 orang," ujar Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (7/12). Kutipan kabar24.bisnis.com
Damailah Indonesiaku !! Semua harus bisa menahan semua hal apapun yang bersifat konfrontatif sesama anak bangsa. Semua harus duduk bersama dan jujur atas apa yang dihadapi dan apa sih yang menjadi tekanan bangsa di kondisi saat ini. Semua harus dijernihkan karena sudah menyangkut nyawa terancam dan bahkan sudah memakan korban jiwa yang sesungguhnya tak layak terjadi karena sesame anak bangsa. Hal ini sungguh menyedihkan dan semua sudah seharusnya dihentikan.
Sudah saatnya semua pinisepuh bangsa ini duduk di tikar bersama tentang permasalahan yang utama atas bangsa ini. Bukankah semua tujuan berbangsa yang merdeka sudah tercapai terhitung 17 Agustus 1945 dan terus hadapi dinamika naik turun dengan siapapun pemimpinnya.
Segala polemik tentang kebenaran yang ada atas semua yang sudah terjadi tewasnya laskar FPI monggo didudukan kembali dalam meja jamuan yang seharusnya menyejukkan. Ungkapkan jika ada yang salah atau benar ya namanya juga satu keluarga dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sekalipun apapun yang terjadi ya tetap saja akan tercatat dalam catatan perjalanan anak bangsa dan akan diingat sampai kapanpun dalam perjalanan bangsa ini.
Kutipan Kumparan.com Senin (7/11)
Ketua MUI Jawa Tengah KH Ahmad Daroji menyerukan kepada seluruh pihak untuk menahan diri. Hal itu merupakan buntut dari ditembaknya 6 orang pengawal Habib Rizieq oleh aparat kepolisian di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.