Tak perlu penghakiman yang berlarut
Tengoklah ke kanan dan ke kiri
Asyik masyuk dalam rongrongan ajakan
Tapi lupa ketika ajakan telah bersambut
Perut tetaplah lapar
Wahai sang durjana berhentilah
Ajakanmu bermakna bias
Kami lapar tak bisa ditunda
Retorika ciptakan haus dan lapar
Walau upaya ganjal perut dengan kata-kata
Semua tak bermakna
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!