Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Badai Tak Selalu Riuh

11 November 2020   21:43 Diperbarui: 11 November 2020   21:47 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shutterstock/Mike Mareen

Ketenangan bukan impian 

Namun impian jadi ketenangan

Larutku senyapkan lara

Bergeraklah walau perlahan

Bait pengiring tak hadir

Lantunkan tawa yang serak

Gemericik air sejuk terasa

Sapu wajah yang kelam

Kembali raut tenang nan damai 

Tak terpikir lontar jerit dari lubuk hati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun