Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Jangan Lupa, Ukur Ulang Baju Celana Saat Aktif Kembali Bekerja

10 Juni 2020   12:53 Diperbarui: 10 Juni 2020   14:33 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Milkos | Kredit: Getty Images/iStockphoto

Aktif kembali bekerja? Percaya diri boleh saja namun perlu ada persiapan. Tak sadar lebih dari tiga bulan mengurung diri dengan pakaian yang mungkin apa adanya. Penampilan saat di rumah ya memang seadanya walaupun tetap dalam kondisi bekerja atau selesaikan kewajiban kantor. 

Terlebih bagi yang baru saja ikut dalam ibadah puasa Ramadhan. Bulan puasa seperti yang banyak dialami tentu ada perbedaan. Makanan tersaji untuk disantap ketika berbuka dengan penganan pendukung lainnya berbeda dengan hari biasanya. Bukan mustahil setelah lebaran bukannya turun angka timbangan tapi malah terkoreksi positif naik. Kalau saja itu saham ya malah bagus tapi ini kan berat badan. 

Sesungguhnya sebelum bulan puasa juga lebih lama berdiam diri di rumah sangat berpengaruh terhadap pola makan dan juga minim gerakan. Nah, terus gimana? Ya mau tidak mau ya terima konsekuensinya seperti pinggang berubah diameter dibanding sebelum WFH (work From Home) . Begitu juga bagian paha yang notabene mengikuti perubahan ukuran pinggang.

Tak keluar selama lebih dari tiga bulan pasti ada perubahan secara fisik. Bagi yang tetap mempertahankan performa fisiknya saya tentu ucapkan selamat. Kenapa harus diberi ucapan selamat? 

Ucapan selamat disematkan kepada mereka yang telah mempertahankan berat badan tentu berpengaruh terhadap kesiapan penampilan melalui kostum, baju, celana atau seragam yang mesti dipakai ketika sudah aktif bekerja. 

Bagi yang tidak bisa pertahankan berat badan pasti merasakan ketidak nyamanan dalam beraktivitas di hari pertama aktif bekerja. 

Ada kejanggalan atau kesempitan dalam mengenakan celana. Gesper yang dikenakan lebih mundur lobang kaitnya. Paha juga jadi bagian yang terlihat lebih ketat. Begitu juga dengan rok yang bisa terlihat dari ketatnya ketika dikenakan. 

Kejanggalan atau kesempitan tak hanya pada celana seperti yang sudah disebutkan tadi. Semuanya jadi terasa ada perubahan dan mesti dijalankan. 

Kondisi ini memang tidak terpikir karena sudah jelas selama bekerja di rumah bisa dipastikan pakaian dan celana kerja tak pernah dipakai bahkan cenderung seadanya seperti kaus dan celana santai sedengkul. Begitupun bagi yang wanita tak mengenakan seragam atau pakaian kerja ketika bekerja di rumah. Kostum yang digunakan pasti pakaian rumahan atau sehari-hari agar ringkas karena selain bekerja untuk kantornya juga ada tugas dan kewajiban pekerjaan rumah jika sudah berumah tangga ataupun belum. Walhasil semua pakaian, rok dan celana kerja mangkrak di lemari pakaian tanpa ada cek ukuran rutin dengan cara mengenakan layaknya berangkat kerja. 

Sekarang sudah tiba waktunya new normal walaupun masa transisi.  Pekerja kembali beraktivitas ke kantor atau tempat kerja masing-masing. Ada kemungkinan abai dengan permasalahan ukuran badan bertambah namun kehadiran bekerja tetap mesti dijalankan. Ada Langkah-langkah yang penting dilakukan untuk antisipasi menjaga kenyamanan bekerja. 

Langkah yang mesti ditempuh yaitu; 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun