Lantas bagaimana dengan ke jenjang pendidikan yang di atas itu. Anak-anak sekarang rasanya cukup cerdas apalagi dengan gawai di tangan dan menerima info yang bersliweran tentang Covid 19.
Saya sempat melihat diskusi kak Seto (pemerhati anak) dalam sesi acara yang baru saya lihat di salah satu televisi swasta dengan teman diskusi dari  Staff Khusus Kepresidenan Erlinda. Ada hal penting yang saya tangkap jika tak salah menilai. Kak Seto berpesan banyak hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan new normal jika anak-anak di masa ajaran sekolah tahun ajaran baru dilaksanakan.
Setiap orangtua semestinya dalam kesiapan mempersiapkan anak-anaknya masuk ke sekolah dengan penguat psikologi yang bagus. Pada masa seperti ini ada juga orang tua yang terdampak ekonominya sehingga berpengaruh atas proses masuk tahap tahun ajaran baru sekolah. Ya ini masuk dalam kaitan ekonomi dan butuh stimulus atau dukungan pemerintah pusat dan daerah dimana ada daerah yang belum menerapkan sekolah gratis biaya.
Bergembiralah dalam sekolah!! kata ini yang penting dan sangat menyejukkan saya dengan kata-kata Kak Seto jika tak salah mengingat. Kata-kata bergembiralah jadi penenang dan mewakili kita selaku orang tua yang memiliki anak yang bersekolah.Â
Lantas, bagaimana menciptakan rasa bergembira anak-anak dalam masa seperti ini? Apa mesti mereka tahu duduk tak berdua dengan teman? Satu bangku satu meja dalam sebuah SD, SMP, SMA negeri ataupun Swasta? Berarti mesti dikeluarkan dong SOP (Standard Operating Procedures) mekanisme pembelajaran di Sekolah sebelum semuanya dijalankan.
Kabar akan dimulainya bersekolah pada tanggal 15 Juni atau 13 Juli 2020. Semuanya dijawab Erlinda "Itu tidak pernah disampaikan oleh Menteri Pendidikan maupun Presiden. Yang disampaikan adalah apakah sudah mendapatkan izin dari tim Gugus Tugas yang di dalamnya tidak hanya kementerian, lembaga, tapi yang lainnya," kata Erlinda seperti dalam tayangan Kabar Petang, Kamis, 28 Mei 2020.
Tentu saja ini akan menjadi catatan penting bagi kita kalau-kalau ada kebijakan dadakan dan mengejutkan untuk segera dilaksanakan namanya juga negeri ples 62. Sekolah yang kembali mesti berada di zona hijau di mana tak ada penambahan atau penyebaran yang terinfeksi seperti kata Erlinda (Staf Khusus Kepresidenan).
Saya mendengar langsung dari Kak Seto bahwa ini situasi yang belum tahu kapan akan berakhir karena dirinyapun juga tak tahu ketika ditanyakan oleh Andromeda sang penanya yang juga 'anchor' TV tersebut. Prediksi saja tak mampu diurai bahkan disebut rasanya kita masih di dalam keadaaan gamang. "Ini keadaannya darurat, kita tidak pernah tahu sampai kapan COVID- 19 terus ada di sekeliling. Kita enggak bisa asal meramal saja. Kalau sudah di zona hijau, itu pun ada tahapan," kata Kak Seto.
Nah jelas kan para sahabat, banyak hal juga yang tak bisa disesuaikan dengan 'new normal'. Entahlah kalau mall dan aktivitas lainnya. Pastinya banyak dimensi permasalahan juga yang membutuhkan pencerahan dan kita masih meraba-raba kepastiannya.
Kak seto rasanya seperti sepakat dengan para orang tua murid. Faktor kesehatan dan keselamatan anak-anak ketika akan kembali bersekolah harus jadi prioritas.Â
"Jangan terburu-buru yang paling penting artinya koordinasi dengan semua pemangku kepentingan, perlindungan anak, dalam arti ini kan suatu bencana dan ini anak-anak tidak hanya masalah pendidikannya, masalah kesehatannya, juga keselamatan hidupnya. Jangan sampai hanya sekadar mengejar kurikulum mengejar target, tapi (abai) keselamatan," kata Kak Seto.