Lebaran kian mendekat dan tak terasa sudah lebih dari separuh bulan puasa terlampaui. Tema lebaran jadi pembicaraan di masing-masing keluarga. Sekalipun jadi obrolan lepas karena masih ada kesibukan lain disela waktu yang ada. Â Lebaran kali ini walau berbeda dengan lebaran sebelumnya karena di rayakan di saat pandemi Corona. Meskipun begitu pandemi tak mengurangi sarat makna yang ada di hari yang fitri bagi umat Islam.
Kado disini bagi saya adalah yang bisa dikenakan saat lebaran.Bisa saja ada kado berbentuk lain dengan apa yang biasa dilakukan dengan saya dan keluarga. Soal kado lebaran ada yang memang sesuai selera dalam memilih ataupun meminta dan mendapatkannya.
Saya pernah bilang ke istri pada satu lebaran terdahulu hanya memilih sandal baru dan lebih asyik membeli langsung sambil memilih yang ada di "display" atau pajangan. Jika dirasa pas dan modelnya juga pantas tak lama langsung saya pilih sebagai bagian kado untuk lebaran. Pilihan hanya ke sandal karena masih banyak baju dan celana yang layak dan bagus untuk dikenakan saat Hari Raya Idul Fitri.
Dalam kondisi terbatas saat pandemi seperti saat ini mungkin ada saran memilih dan membeli secara online bisa jadi alternatif cara mendapatkan kado lebaran. Namun beratnya bagi saya dan istri tidak bisa mengambil pilihan online karena ada alasan lain. Mungkin secara umum pilihan lain bisa saya lakukan pemesanan secara online seperti makanan dan kebutuhan lainnya tapi tidak dengan kado lebaran yang biasanya seperti baju, celana, sandal dan lainnya.
Pilihan memilih kado lebaran secara offline sangat di iyakan oleh sang istri. Utamanya memastikan ukuran seperti baju, celana, kaos, rok, sepatu, sandal atau lainnya. Etalase toko online sungguh beda sensasi dengan melihat langsung dan ada seni memilih di proses penentuan membeli.
Sebenarnya bukan tanpa sebab sih kalau kita memilih offline karena lebih memenuhi harapan dalam membeli khususnya seperti baju, celana, sandal dan sepatu. Pernah satu kali istri belanja online namun yang datang tak sesuai ekpektasi baik ukuran, warna dan bahan. Rasa kecewa ada, namun ya ambil jadi pelajaran bahwa untuk jenis tertentu bagi saya ataupun istri tidak bisa memenuhi pencarian kami.
Kado Sarat Makna
Lebaran tahun ini tetap sarat makna bagi kami sekeluarga. Kado merupakan sarat makna sebagai bagian apresiasi yang berwujud. Kado sarat makna "tak bercerita namun bisa dirasakan maknanya - sebesar atau sekecil apapun bentuknya kado".
Kali ini dengan situasi yang memang terasa dampaknya pandemi maka kado di prioritaskan dibeli memang yang sangat-sangat dibutuhkan. Tak mengandung unsur berlebihan contoh sandal sudah ada dan masih layak tak perlu juga membeli lagi. Begitu juga dengan barang lainnya yang mesti mengikuti suasana yang lepas dari kesan glamour namun sarat makna.
Pilihan beli di pasar juga menarik dan ternyata kami banyak menemukan barang-barang kwalitas super dengan harga terjangkau. Situasi pandemi saat ini mungkin tak hanya saya dan keluarga yang berfikir ulang jika ingin ke pasar atau mall jika masih ada yang buka. Jika kondisi ramai alias tak memungkinkan kami putuskan tak membeli. Namun pada kesempatan kemarin istri bisa membeli kado hadiah untuk anak-anak. Kondisi pasar memungkinkan untuk bisa dikunjungi dan dalam batas aman sesuai yang dianjurkan pemerintah.
Kado untuk anak-anak sudah aman jadi sedikit lega dan longgarkan pikiran. Namanya juga orang tua mungkin dalam pikiran bisa bilang "gampanglah kalau yang tua, yang penting anak-anak sudah beres semua". Biasanya malah jadi santai kalau sudah beli kado untuk anak-anak. Selamat memilih kado buat para sahabat dimana saja berada "stay safe" dan tetap semangat dengan kado bersama orang-orang yang dicintai. (Isk)
