Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sang Pipit Riang bersama Hujan dan Sang Surya

20 Februari 2020   14:44 Diperbarui: 20 Februari 2020   14:51 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest/redwood781

Sesekali reda namun tak hentikan cerita

Tangis tak terdengar kala teriring suara rintik hujan

Sang Pipit terkejut dan sambung cerita riang

Air hujan tak hanya basahi tanah yang rindu

Dia basuh jiwa yang kering

Airnya lebat membasuh

Hingga tenang rongga jiwa yang sedang terkulai

Nyanyian tak lagi lekat kesengsaraan

Hingga sang Pipit berteduh dengan sorot mata  semakin tajam

Tak sadar hujan masih terus hentakkan irama manisnya

Semua menjadi pengiring irama untuk hujan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun