Sederhananya begini, ada beberapa faktor:
- Mongol dan Belanda sama-sama gagal dalam kesempatan pertama ekspedisi mereka ke Nusantara, jika bala tentara dinasti Yuan datang ke tanah Jawa sekitar tahun 1293 dan mereka gagal, maka ekspedisi Belanda sekitar tahun 1596 di bawah pimpinan Cornelis de Houtman juga tiba di Banten, kemudian ke pantai utara Jawa, Bali, dan kembali lagi melewati Aceh, di mana secara keseluruhan ekspedisi itu dapat dianggap gagal karena lebih banyak kerugiannya ditambah si Cornelis ini juga terbunuh saat di Aceh;
- Bedanya setelah ekspedisi pertamanya Belanda, beberapa tahun kemudian mereka kembali mengirimkan ekspedisi lanjutan di bawah Jacob Cornelius van Neck, disusul dengan pendirian VOC. Sedangkan ekspedisi Mongol nampaknya hanya sekali karena Kubilai Khan keburu wafat, meskipun ada beberapa sumber yang menyebutkan bahwa ada usaha invasi lanjutan yang juga tetap gagal;
- Ekspedisi dinasti Yuan kelihatannya hanya terfokus kepada penaklukan tanah Jawa. Di satu sisi, Belanda walaupun awal kedatanganya beberapa kali ke Banten, tapi mereka juga melakukan misi ke daerah lain, seperti Maluku dan Aceh.
- Ekspedisi dinasti Yuan sifatnya lebih kepada penaklukan secara langsung, minimal untuk menuntut upeti dan pengakuan terhadap legitimasi mereka. Sedangkan ekspedisi Belanda awalnya lebih konsen untuk berdagang, meskipun sudah kita ketahui bersama bahwa pada akhirnya mereka juga bernafsu untuk memonopoli perdagangan di Nusantara hingga mengkolonisasinya.
- Dinasti Yuan yang mengirimkan eskpedisi ke Jawa hanya berumur 97 tahun, dan dinasti Ming sebagai dinasti penerusnya sangat berbeda kebijakannya terhadap Nusantara. Sedangkan Republik Belanda berumur jauh lebih lama, VOC sendiri yang merupakan kepanjangan tanganya itu umurnya mencapai 197 tahun. Dari sini dapat terlihat bahwa kesempatan VOC untuk terus mengkolonisasi Nusantara jauh lebih lama dibandingkan dinasti Yuan.
- Belanda, meskipun negara kecil, sekitar akhir abad 16 hingga abad 18 sempat mencicipi masa jayanya juga, puncaknya abad 17 dengan beberapa kali kemenangan mereka mengalahkan Inggris dalam memperebutkan kekuasaaan atas jalur perdagangan di laut. Dan di saat itulah mereka lagi gencar-gencarnya memulai ekspedisi ke kepulauan Nusantara, jadi yang dihadapi oleh kerajaan-kerajaan di Nusantara waktu itu bukanlah negara lemah. Mongol sendiri walaupun memang pernah mendirikan imperium "raksasa" di Eurasia, namun yang mengirimkan ekspedisi ke Jawa itu bukanlah Mongol secara keseluruhan, melainkan dinasti Yuan yang berarti di dalamnya sudah tercampur dengan birokrat dan prajurit dari orang Han, ditambah minoritas orang Persia, Arab, dan yang lain.
- Kekuatan Belanda di masa jayanya adalah di armada lautnya, kapal-kapal perangnya dan pelaut-pelautnya yang tangguh dan terbiasa dengan kehidupan samudera. Di sisi lain Mongol, meskipun memang sudah di wakili oleh dinasti Yuan, sepertinya tidak dapat lepas dari ciri mereka sebagai masyarakat pastoral yang kurang familiar dengan penjelajahan samudera, kekuatan mereka tentunya ada di daratan, terlihat dengan digjayanya mereka menghancurkan imperium besar di Eurasia;
- Kedatangan Ike Mese dan bala tentara dinasti Yuannya itu terjadi di masa senja kejayaan bangsa Mongol, karena beberapa tahun kemudian dinasti itu dan imperium Mongol lainnya banyak yang mengalami keruntuhan. Di lain pihak, Belanda saat baru mulai datang ke kepulauan Nusantara, justru baru mulai menapaki menjadi negara yang kuat dan tidak bisa dipandang remeh negara manapun, baik itu di Eropa maupun Asia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Keuntungan Negeri Ini Dijajah Belanda
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!