Mohon tunggu...
Rizky Purwantoro S
Rizky Purwantoro S Mohon Tunggu... Lainnya - pegawai biasa

Membaca, mengkhayal dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Fenomena Penggunaan Atribut Mirip Militer pada Pegawai Negeri Sipil

21 November 2022   11:23 Diperbarui: 21 November 2022   11:30 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewasa ini ada fenomena yang menurut penulis cukup menarik karena terlihat dari penggunaan atribut yang mesti dipakai oleh pegawai negeri sipil. Atribut itu berupa seragam dan adanya penambahan tanda pangkat yang dikenakan sehingga menjadi mirip dengan seragam dinas harian yang biasa ada pada seragam militer.

Mengapa menarik karena atribut ini diperuntukkan bagi pegawai negeri sipil bukan pegawai negeri militer atau tentara. Dan mengapa dibilang mirip karena adanya tanda pangkat yang seharusnya hanya ada pada tentara dan polisi saja.

Ironis, katanya era reformasi itu menggaungkan adanya supremasi sipil. Namun justru saat ini kelihatannya ada semacam ketentuan pada beberapa instasi pemerintahan untuk ikut-ikutan meniru atribut militer seperti seragam dan tanpa pangkat.

Seakan-akan mereka lebih bangga dengan meniru seragam militer dan malu menjadi orang sipil. Antusias itu kelihatan sekali pada saat adanya ketentuan mengenai atribut ini mulai diterapkan, tidak sedikit yang langsung bersemangat untuk mengenakannya.

Semakin ironis lagi karena penerapan ketentuan ini justru berlaku di era pemerintahan sekarang yang pemimpinnya bukan berlatar belakang militer dan berasal dari partai yang dulu pernah dizholimi oleh tentara pada masa Orde Baru. Orde Baru saja yang terkenal dengan kepemimpinan militernya tidak menerapkan adanya atribut ala militer pada pegawai negeri pada masa itu.

Apakah ada hubungannya antara kinerja dan integritas seseorang aparatur sipil pemerintahan dengan seragam yang mereka kenakan? Apakah dengan memakai seragam seperti tentara itu berdampak kepada kompetensi dan intelektual yang seharusnya lebih diutamakan dalam pembangunan sumber daya manusia setiap aparat pemerintah di Indonesia?

Menurut penulis yang semestinya diperbaiki dan ditingkatkan pada setiap aparatur pemerintahan itu adalah pola berpikir dan integritasnya. Disini tampaknya salah prioritas mengenai apa yang sebaiknya dibenahi.

Jadi nanti suatu saat jangan heran bagi masyarakat bila mulai melihat para pegawai negeri sipil kita mulai dengan bangganya terlihat di jalanan dengan memakai seragam berpangkat. Bisa jadi akan sulit membedakan antara mana yang jadi militer imitasi dengan mana yang militer tulen.

Kalau seperti itu mengapa tidak sekalian saja mereka kelak diganti loreng seragamnya dan sebagian besarnya dibolehkan membawa senjata? Supaya nanti apabila ada perang, mereka juga ikut diterjunkan ke medan tempur menghadapi musuh menemani rekan-rekannnya dari kemiliteran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun