Mohon tunggu...
Rizky Purwantoro S
Rizky Purwantoro S Mohon Tunggu... Lainnya - pegawai biasa

Membaca, mengkhayal dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa yang Dapat Kita Lakukan Jika Indonesia Bubar?

16 November 2022   14:39 Diperbarui: 23 November 2022   09:24 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar dari masvian.com

Sejarah peradaban umat manusia telah lama sekali bergulir sejak ribuan tahun lalu. Dalam kurun waktu selama itu tidak terhitung jumlahnya akan adanya negara yang timbul dan tenggelam seiring perjalanan waktu sejarah yang tidak pernah berhenti.

Tidak akan pernah ada yang namanya negara abadi, dan itulah yang telah dibuktikan secara nyata dalam sejarah. Ada yang berumur lama sekali namun ada juga sebentar seakan-akan kehadirannya hanya untuk menambah nama negara yang pernah ada dalam buku-buku sejarah.

Dan sekali lagi selama apapun negara itu pernah bertahan tetap saja akan ada akhirnya, meskipun sudah diperjuangkan oleh para pembelanya dengan mengorbankan darah dan nyawa mereka. Runtuh atau bubarnya suatu negara sepertinya menjadi suatu keniscayaan yang pasti mirip dengan umur umat manusia yang memang tidak kekal.

Tidak ada yang dapat dikecualikan, termasuk Indonesia. Mau kita selalu menggaungkan lagu dan hymne penyemangat nasionalisme sesering mungkin sekali lagi tetap saja tidak akan banyak berpengaruh terhadap usia negara ini jika sudah waktunya harus berakhir.

Keabadian setiap negara itu pastinya mustahil terwujud. Yang paling penting bukanlah bagaimana terus mempertahankan eksistensi negara itu selama-lamanya, akan tetapi bagaimana caranya mengisi perjalanan negara tersebut dengan kebaikan selama entitasnya masih ada. Karena jika berusaha mengkekalkan sebuah negara pastinya akan bertentangan dengan takdir sejarah dan kalau sudah begitu maka pekerjaan kita mungkin sia-sia saja.

Mengisi kebaikan yang dimaksud diatas bisa saja dengan memberikan kontribusi yang kita miliki selama negara itu masih ada. Kontribusi yang meskipun kecil namun dapat mempengaruhi perbaikan negara kedepannya.

Menjayakan Indonesia, mungkin saja adalah cita-cita hampir seluruh anak-anak negeri ini. Suatu niat yang luhur dan mulia karena berangkat dari perasaan memiliki terhadap negeri mereka.

Tapi menjayakan suatu negeri bisa saja tidak mudah dilakukan, bahkan oleh anak-anak muda negara maju sekalipun. Banyak permasalahan besar yang akan sulit sekali untuk dipecahkan seperti benang basah yang kusut dan tidak menutup kemungkinan problem itu terus diwariskan turun temurun hingga pergantian generasi.

Jadi kembali lagi, yang terpenting adalah berkontribusi walaupun hanya sekedar pekerjaan kecil yang kelihatannya remeh. Seperti tukang parkir misalnya yang terkesan tidak penting tapi kalau mereka dapat melaksanakan tugasnya sebagai tukang parkir dengan integritas yang baik dan amanah menjaga kendaraan-kendaraan yang dititipkan kepadanya maka itu saja dapat menjadi sebuah contoh yang baik bagi yang lain dan akan memperlihatkan kepada wisatawan asing yang melihat bahwa orang-orang Indonesia itu masih banyak jujur dan bertanggung jawab serta memberikan rasa aman bagi orang lain.

Kembali lagi, mungkin kita tidak akan dapat memprediksi kapan usia Indonesia ini berakhir sebagaimana yang ditunjukkan negara-negara pendahulunya seperti Majapahit dan Sriwijaya. Mungkin bisa seratus tahun atau seribu tahun atau bisa saja lebih pendek dari itu, yang terpenting adalah pada saat negeri ini sudah tidak ada, maka akan tercatat di dalam buku sejarah nantinya bahwa Indonesia itu adalah negara yang besar dan hebat pada masanya dahulu kala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun