Mohon tunggu...
Rizky Purwantoro S
Rizky Purwantoro S Mohon Tunggu... Lainnya - pegawai biasa

Membaca, mengkhayal dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pekerjaan Luar Biasa sebagai Orang Tua

5 November 2022   06:59 Diperbarui: 5 November 2022   07:07 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Segala sesuatu yang telah kita dapatkan dalam hidup sebaiknya memang harus selalu disyukuri benar-benar karena ternyata tidak semua orang disekitar kita dapat merasakan anugerah yang sama dengan kita. Tidak sedikit pasangan suami-istri telah yang cukup lama menunggu hadirnya buah hati yang selama ini mereka idamkan dengan penuh harap, namun kenyataannya memiliki anak tidak hanya menjadi sebuah anugerah yang harus disyukuri buat kita tetapi juga adalah amanah dan tanggung jawab yang sangat besar dari Tuhan sehingga tidak boleh kita lalaikan.   

Sejak dahulu dan dimanapun menjadi orang tua tidak pernah ada sekolahnya padahal pekerjaan menjadi orang tua adalah pekerjaan yang bisa jadi menyita sebagian besar waktu, energi, dan pikiran yang kita miliki setelah sang anak lahir ke dunia ini. Setiap orang dewasa yang baru saja menjadi orang tua mereka seakan-akan memasuki suatu fase baru yang belum pernah dialaminya dan kemudian merubah seluruh hidupnya berbeda dengan kehidupan yang pernah dijalani sebelumnya.

Jika sebelum memiliki anak mereka dapat meluangkan waktu untuk hobby atau sekedar nongkrong untuk menghilangkan kepenatan setelah seharian bekerja. Keadaan yang akhinya berubah total setelah sang anak lahir, hampir tidak ada lagi ada waktu healing karena setelah bekerja biasanya para orang tua kemungkinan besar akan segera pulang karena kangen atau tidak tega meninggalkan anak-anaknya kelamaan, seandainya mereka mampirpun cenderung karena untuk membeli kebutuhan atau minimal oleh-oleh yang dapat menyenangkan hati buah hatinya.

Hal ini dirasakan oleh penulis yang belum terlalu lama menjadi orang tua di usia yang tidak muda lagi. Di usia yang sudah menginjak 40an tahun tenaga dan fisik tidak lagi sebugar masa sebelumnya dan memang itu terasa sekali penurunan kondisinya, apalagi sudah jarang melakukan olah raga karena hampir tidak ada waktu yang cukup untuk itu.

Namun pada saat yang bersamaan anak-anak yang pada usia balita justru sedang aktif-aktifnya bermain. Ibaratnya kalau lagi aktif mereka seperti mempunyai baterai penuh yang terus menerus harus membuat bergerak tanpa henti, dan jika sudah seperti itu kita sebagai orang tua harus selalu menemani aktivitas mereka karena balita pada umumnya mempunyai keingintahuan yang sangat besar sehingga tidak jarang melakukan perbuatan yang berbahaya buat keselamatannya.

Apabila sebelumnya para orang tua sebelum punya anak belum terlalu banyak omong, maka setelah menjadi orang tua kemungkinan besar mereka akan cerewet terutama para ibunya. Mengapa mesti cerewet? Seperti yang disebutkan sebelumnya, anak-anak itu suka sekali bereksplorasi dan berpetualang tapi seringnya tanpa memikirkan dampak risiko yang dapat ditimbulkan, akibatnya kita para orang tua juga tidak boleh capek mengingatkan mereka. Bahkan terkadang sampai harus mengomeli mereka karena sudah sering diingatkan tapi tetap saja diulangi dan itu biasanya membuat kesal kita.

Tidak hanya itu, menjadi orang tua pekerjaannya tidak hanya memantau aktivitas anak-anaknya, akan tetapi juga memikirkan bagaimana kesehatan dan pendidikan mereka. Konswekensinya adalah butuh adanya budget tambahan yang tidak sedikit sehingga harus membuat para orang tua memutar otak untuk mencari tambahan pemasukan untuk dapat membiayai kebutuhan yang diperlukan tersebut.

Apakah menjadi orang tua itu stress, kita tidak memungkiri dan menafikan adanya kemungkinan itu karena pekerjaan menjadi orang tua bisa jadi adalah pekerjaan paling berat didunia. Tetapi stress itu akan hilang dengan sendirinya karena kehadiran anak-anak itu ibarat penawar dahaga ditengah keruwetan kehidupan orang dewasa.

Dengan menjadi orang tua berarti kita harus mempersiapkan segala fasilitas yang dibutuhkan bagi anak-anaknya supaya kelak mereka dewasa menjadi orang-orang yang mandiri dan kalau bisa lebih baik daripada orang tuanya. Itulah keniscayaan yang harus dihadapi kita yang telah mendapatkan pekerjaan luar biasa bernama orang tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun