Mohon tunggu...
Rizky Purwantoro S
Rizky Purwantoro S Mohon Tunggu... Lainnya - pegawai biasa

Membaca, mengkhayal dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Wacana Mengangkat Hewan Endemik Lain dari Indonesia Menjadi Simbol Nasional Kita

2 November 2022   15:54 Diperbarui: 2 November 2022   15:56 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Akhir-akhir ini fenomena yang terjadi di Indonesia adalah adanya reposisi simbol-simbol yang ada agar dapat lebih mengakomodir kepentingan semua kalangan yang ada di tanah air. Isu yang paling terkenal adalah rencana pemindahan ibukota dari yang awalnya berada di pulau Jawa ke pulau Kalimantan, pemindahan ini tidak hanya berarti perpindahan pusat kekuasaan namun dapat juga bermakna pergeseran fokus pembangunan dari yang semula lebih banyak di Indonesia bagian barat menjadi lebih ke tengah di Kalimantan Utara.

Ibaratnya seperti ini jika ibukota Indonesia ada dipulau Jawa maka hewan endemik yang diangkat secara terhormat menjadi lambang nasional adalah Garuda yang merupakan Elang Jawa, maka apabila ibukota pindah ke Kalimantan apakah hewan endemik yang dapat menjadi maskot mulia tanah air mesti diubah juga? Misalnya apakah perlu mengangkat hewan endemik lain seperti Orang Utan yang berasal dari Kalimantan atau Komodo yang menjadi salah satu hewan endemik yang hanya dapat ditemui di pulau Komodo dan sekitarnya di Indonesia?

Mungkin pertanyaan-pertanyaan diatas itu terkesan remeh dan tidak penting? Untuk apa mengurusi lambang negara padahal masih banyak bidang lain yang mesti mendapatkan prioritas, terlebih lagi lambang negara Garuda telah disepakati oleh rakyat Indonesia sejak awal negara ini dilahirkan.

Maksud pertanyaan ini adalah untuk lebih memperkuat rasa persatuan bangsa Indonesia karena simbol yang diangkat bukan lagi simbol yang hanya menjadi hewan endemik satu pulau saja dan secara historis lebih banyak ditemui dalam catatan sejarah dan budaya salah satu suku saja. Sebagai catatan penting simbol yang sekarang karena sudah diakui bersama rakyat kita tidak perlu digugat lagi, yang diperlukan adalah mungkin menambahkan satu atau dua hewan endemik dari pulau lain sebagai simbol nasional yang dapat dibanggakan kita bersama.

Contohnya mengangkat Komodo sebagai simbol nasional diharapkan bisa menjadi wacana karena hewan ini sudah diakui masyarakat internasional sebagai hewan eksotis yang tidak akan ditemui dinegara manapun selain di Indonesia. Meskipun tidak kelihatannya tidak segagah burung garuda, Komodo merupakan apex predator yang memuncaki rantai makanan dihabitatnya sehingga tidak mengurangi kapasitasnya sebagai pemangsa yang harus disegani bahkan oleh kita sebagai manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun