Mohon tunggu...
Rizky Purwantoro S
Rizky Purwantoro S Mohon Tunggu... Lainnya - pegawai biasa

Membaca, mengkhayal dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengaruh Kerajaan Chola terhadap Sebagian Kepulauan Nusantara

1 November 2022   15:42 Diperbarui: 1 November 2022   15:45 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada peristiwa yang tampaknya agak dilupakan dalam catatan sejarah pra Islam negeri ini, yaitu terjadinya invasi yang dilakukan oleh kerajaan Chola terhadap Sriwijaya yang mengakibatkan runtuhnya kerajaan yang terletak di Sumatera tersebut. Peristiwa tersebut tertulis didalam prasasti Tanjore yang ditemukan di India, dari prasasti itu tercatat bahwa pada tahun 1025 pernah terjadi penaklukan atas wilayah yang sekarang dikenal sebagai Kedah, selain tentunya Sriwijaya.

Sriwijaya sebelum penyerangan Chola memang sudah dalam keadaan tidak sekuat sebelumnya, permasalah internal telah menggerogoti daya tahan kerajaan Sriwijaya yang kemudian membuat rentan terhadap serangan kerajaan lain. Ibarat bangunan yang rapuh tinggal menunggu keruntuhannya saja tanpa memerlukan gempa dahsyat yang begitu hebat.

Penulis sempat beberapa kali melihat video-video singkat yang sepertinya dibuat oleh orang India dan pernah dipublikasikan media sosial, kontennya menceritakan mengenai bagaimana kerajaan Chola menjadi salah satu kerajaan terbesar dari India dengan salah satu prestasi tertingginya adalah setelah menguasai Sriwijaya. Akan tetapi yang mengagetkan adanya gambaran bahwa kerajaan Chola tidak hanya menaklukan Sriwijaya, namun lebih dari itu yaitu juga mencakup wilayah lainnya seperti seluruh Sumatera bahkan ditambah Jawa dan Kalimantan.

Apakah memang benar seperti yang digambarkan mereka itu? Disini jawabannya adalah tidak, karena pada masa yang hampir bersamaan dengan takluknya Sriwijaya, wilayah lainnya masih tetap independen. Buktinya kerajaan Mataram kuno yang pernah menjadi kompetitornya Sriwijaya dimasa sebelumnya masih tetap eksis dan bertahan jauh lebih lama hingga akhirnya digantikan kerajaan Kahuripan di Jawa Timur.

Hanya saja ada misteri dari berpindahnya pusat pemerintahan kerajaan Mataram kuno dari posisi awalnya yang berada di Jawa Tengah ke Jawa Timur. Apakah karena adanya kekawatiran dari para pembesar Mataram kuno akan kemungkinan invasi yang bakal dilakukan oleh kerajaan Chola yang pada masa sebelum penyerangan mereka ke Sriwijaya saja sudah terkenal akan kekuatan militernya yang hebat.

Mungkin jika saat modern ini pemerintahan Indonesia berencana memindahkan pusat ibukotanya lebih ke timur bertujuan untuk pemerataan pembangunan sedangkan pada masa Mataram kuno kemungkinan pemindahan pusat pemerintahannya disebabkan dalam rangka menghindari serangan kerajaan Chola yang nafsu ekspansifnya sedang tinggi-tingginya. Dan perkiraan mereka memang tepat karena beberapa puluh tahun kemudian terjadilah peristiwa yang selama ini ditakutkan yaitu serangan kerajaan Chola terhadap beberapa wilayah nusantara.

Mungkin saja penaklukan kerajaan Chola terhadap sebagian wilayah nusantara ini dapat disamakan dengan penjajahan bangsa asing lainnya seperti yang pernah dilakukan bangsa-bangsa Eropa terhadap kepulauan ini beberapa ratus kemudian. Dan penjajahan beberapa tahun pada sebagian kepulauan ini juga yang dapat membuat adanya kemungkinan tercampurnya DNA genetik orang-orang India dari rumpun Dravida diantara penduduk setempat, selain tentu saja adanya pengaruh kuat budaya India yang semakin tertanam kuat didalam tradisi masyarakat yang dikuasai mereka.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun