Mohon tunggu...
Rizky Purwantoro S
Rizky Purwantoro S Mohon Tunggu... Lainnya - pegawai biasa

Membaca, mengkhayal dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Apa yang Akan Terjadi Jika Ibu Kota Nasional Indonesia Dipindahkan ke Papua Barat?

1 November 2022   11:54 Diperbarui: 1 November 2022   12:04 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dewasa ini ada dua isu yang cukup menarik dan terkadang muncul dalam setiap pemberitaan di media massa. Yang pertama adalah isu Papua dan yang kedua adalah isu Ibu Kota Negara (IKN) yang rencananya akan didirikan di Penajam Paser Utara, Kalimantan Utara.

Penulis sempat berandai-andai, apakah bisa kedua isu dapat dipecahkan sekaligus seperti pepatah sekali mendayung dua masalah terselesaikan. Pemecahannya bisa jadi adalah memindahkan IKN yang sebelumnya direncanakan ke Kalimantan Utara diubah ke Papua Barat.

Apakah tidak salah memindahkan ibukota negara ini ke Papua Barat? Ya, itu mungkin saja dapat menjadi solusi atau setidaknya sekedar wacana bagi kita semua. Lalu mengapa memilih Papua Barat, bukan daerah lainnya seperti Papua misalnya?

Secara lokasi Papua Barat walaupun terletak di daratan pulau besar Papua, namun dari letaknya yang jika dilihat dari keseluruhan geografis kepulauan Indonesia maka akan terlihat bahwa Papua Barat itu ibarat pisau yang menghujam ke kepulauan Indonesia sebagaimana yang pernah dikemukakan oleh Bung Karno dahulu. Kata-kata ibarat pisau yang menghujam ini mungkin dimaksudkan letaknya yang cukup menohok masuk hampir mendekati jantung kepulauan sehingga menjadikannya lumayan strategis untuk menjangkau pulau-pulau lainnya.

Problem awal dalam membangun kota baru di Papua Barat sepertinya hampir mirip dengan problem yang dihadapi di Kalimantan Utara. Keduanya bisa jadi merupakan hamparan daratan yang sebagiannya masih tertutupi hutan hujan lebat sehingga cukup memudahkan untuk mendirikan pemukiman baru disana, dengan catatan tentu saja tetap harus memperhatikan aspek pelestarian lingkungan disana sehingga memindahkan ibukota bukan berarti juga memindahkan permasalahan tapi sebaiknya harus menyelesaikan masalah lama yang salah satunya adalah masalah lingkungan.

Itu kemiripannya dengan Kalimantan Utara, sekarang berikut ini adalah perbedaannya yang sekaligus dapat menjadi kelebihannya. Kelebihan pertama adalah dengan dipindahkannya ibukota negara ini ke pulau Papua diharapkan dapat meredam keinginan separatis dari sebagian masyarakatnya di pulau tersebut.

Dengan memindahkan ibukota ke Papua Barat, mungkin saja perasaan warga Papua yang selama ini menganggap diri mereka sebagai warga pinggiran yang tidak diperhatikan oleh pusat dapat teratasi. Terlebih lagi dengan pemindahan ibukota pastinya akan mendorong pembangunan banyak daerah penyangganya menjadi jauh lebih pesat dibandingkan "hanya" menjadi daerah otonomi khusus saja.

Tidak hanya daerah penyangga yang terdekat tetapi daerah lain yang agak berjauhan kemungkinan besar akan kecipratan rezeki dengan semakin bergairahnya pembangunan, termasuk pembangunan infrastruktur seperti jalan raya dan kereta api yang memang diperuntukkan untuk melancarkan akses lebih mudah ke ibukota baru tersebut. Selain itu untuk mensuport pemenuhan pangan penduduk ibukota maka pemerintah akan menggenjot daerah-daerah sekitarnya agar dapat berswasembada pangan sehingga hasil komoditas pertaniannya dapat dikirimkan ke ibukota.

Stimulus demi stimulus akan dikucurkan dalam rangka membuat ibukota baru di Papua Barat layak untuk dijadikan pusat pemerintahan yang dapat menjadi kebanggaan di mata internasional. Sekali lagi siapa lagi yang akan merasakan itu semua, pastinya penduduk Papua itu sendiri dan kesejahteraan mereka akan jauh lebih baik daripada saat ini.

Kemudian manfaat kedua adalah lokasinya yang dapat menjangkau pulau-pulau lainnya di kepulauan Indonesia. Itu apabila kita menempatkan ibukota baru di Papua Barat ini terletak "di paruh" dari kepala burung Papua Barat ini. Biarpun sudah termasuk waktu Indonesia Timur, akan tetapi lokasinya masih tetap lumayan strategis, dan lagipula bukankah ibukota Indonesia saat ini berada di pulau Jawa yang sudah lebih ke barat tetapi keadaan tersebut tidak mengurangi jangkauan pemerintah untuk mengelola pulau-pulau lainnya di wilayah timur yang lebih jauh?

Dampak lainnya bisa jadi tidak menutup kemungkinan adalah bergesernya kebijakan politik luar negeri Indonesia yang selama ini lebih banyak fokus ke Asia, terutama Asia Tenggara menjadi lebih konsen untuk memperhatikan situasi perpolitikan di Pasifik, termasuk Pasifik Selatan. Dan kalau itu yang terjadi maka peluang Indonesia untuk mendominasi kawasan Pasifik Selatan tentu akan besar karena belum banyaknya 'pemain besar' yang bermain disana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun