Batavia merupakan daerah tempat persinggungan banyak budaya yang datang dari berbagai etnis dan suku bangsa dan kemudian terakulturasi menjadi entitas budaya baru unik. Sehingga menjadikannya berbeda dari budaya-budaya lain yang menjadi unsur campurannya dalam membentuk budaya di Batavia. Dari sanalah konon lahir suku bangsa baru yang namanya sepertinya berasal dari gubahan nama Batavia yang kemudian berubah karena menyesuaikan dengan lidah pribumi menjadi Betawi.
Silat menjadi salah satu produk budaya yang diciptakan dan berkembang secara turun temurun di tengah-tengah masyarakat. Keunikan yang ada pada silat tersebut pasti tidak lepas dari pengaruh yang didapatkan dari budaya masyarakatnya, seperti apabila silat lahir ditengah masyarakat pedagang yang berciri urban perkotaan pasti akan berbeda dengan silat yang lahir ditengah masyarakat petani yang agraris atau silat yang lahir di tengah masyarakat nelayan yang familiar dengan kehidupan di atas perahu atau kapal.
Indonesia mempunyai banyak jenis keanekaragaman bentuk silat yang berbeda-beda dari setiap daerah. Termasuk diantaranya adalah silat Betawi yang menjadi beladiri yang khas dibandingkan silat lainnya, salah satunya mungkin karena silat Betawi dibuat dan terbentuk didalam masyarakat yang mata pencaharian cenderung sebagai pedagang dan tinggal didaerah urban perkotaan (bahkan pada saat masih masa penjajahan Belanda dulu, Batavia telah menjadi kota besar dan pusat pemerintahan walaupun mungkin saja masyarakat pribumi yang kelak menjadi tempat lahirnya silat itu tinggalnya dipinggiran kota namun tetap saja mereka menjadi bagian dari penduduk kota besar dan pasti mendapat pengaruh yang kuat dari hiruk pikuk yang biasa menjadi kehidupan kota besar.
Karakter masyarakat urban perkotaan yang tidak homogen menyebabkan masyarakat Betawi mendapatkan banyak pengaruh dari banyak suku bangsa yang pernah dan masih mendiami kota Batavia sejak dahulu. Pengaruh budaya dari orang-orang Eropa dan Tionghoa yang pernah bermukim lama di kota tersebut menjadikan banyak pengadopsian beberapa bentuk budaya yang dianut orang-orang Betawi. Dalam hal silatnya juga tidak luput dari pengaruh tersebut, terutama tentu saja pengaruh beladirinya yang kadang dikenal dengan nama Kung Fu.
Cukup banyak contoh beberapa silat Betawi yang memang diakui berasal dari adaptasi beladiri Kung Fu yang selanjutnya disesuaikan dengan keadaan, kebutuhan, dan kemampuan yang dipunyai oleh mereka yang kelak menciptakan silat Betawi ini. Ada yang memang ada pengakuan langsung dari orang-orang silat yang bersangkutan namun ada juga yang tidak mau mengakuinya walaupun jika dicermati dari tehnik dan gerakannya terdapat beberapa kemiripan dengan tehnik dan gerakan yang berasal dari beberapa perguruan Kung Fu yang pernah terkenal di tanah Tiongkok sana.
Akan tetapi apakah pengaruh yang didapatkan silat Betawi hanya berasal dari Kung Fu orang-orang Tiongkok? Sepertinya tidak hanya itu karena ada pengaruh lainnya yang cukup mewarnai perkembangan silat Betawi selama ini, salah satunya pengaruh dari sesama silat lainnya namun yang berasal dari daerah luar Batavia.
Dimana yang paling kuat pengaruhnya tidak dapat dipungkiri berasal dari tanah Sunda atau Jawa Barat. Ternyata jika dirunut akar sejarah asal muasal beberapa perguruan silat Betawi yang ada saat ini kemungkinan besar bersumber dari beladiri silat orang-orang Sunda yang memang tempat tinggalnya mengelilingi kota Batavia, dan tidak menutup kemungkinan secara genetik sebagian besar etnis Betawi sekarang sebagian besar merupakan keturunan suku Sunda karena faktor dekat jaraknya dari tempat mereka sebelumnya berasal dari daerah-daerah yang ada di Jawa Barat untuk berpindah ke kota Batavia, daripada daerah lainnya di Hindia Timur pada masa tersebut.
Mungkin saja pengaruh dari suku lainnya terhadap proses pembentukan silat Betawi juga dari suku lainnya diluar etnis Tionghoa dan suku Sunda. Misalnya silat dari Jawa atau dari Sumatera pasti ada pengaruhnya biarpun tidak terlalu dominan terhadap bentuk silat Betawi. Itulah secara singkat penggambaran bagaimana akar perkembangan silat Betawi yang telah banyak berkembang sampai dengan saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H