Tampaknya akun Kompasiana saya pernah diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Ceritanya begini. Awalnya saya menulis catatan saya yang ke-42 pada tanggal 23 Mei 2019 yang berisi tentang sebuah uneg-uneg untuk seorang tokoh politik yang senior (silahkan baca tulisan tersebut di akun saya) yang kemudian dibaca lebih dari dua ribu lima ratus lebih viewer dalam dua hari.Â
Juga mengundang cukup banyak komentar. Namun ada juga komentar yang cukup menohok dan membabi buta. Sekitar dua hari kemudian saya mendapati akun saya tidak bisa dibuka. Tapi itu tak belangsung lama, hanya beberapa jam. Dan akun saya kemudian kembali bisa dibuka. Saya pun menduga mungkin ada trouble atau gangguan koneksi.Â
Dua hari kemudian saya bisa menulis catatan lagi hingga sekitar dua minggu kemudian, meskipun dalam rentang tersebut saya juga merasa akun saya sering timbul dan tenggelam alias bisa muncul dan bisa tidak. Saya pun akhirnya bisa menuliskan catatan saya yang ke-50. Catatan saya yang ke-50 juga cukup banyak mendapat viewer.Â
Saya tahu mungkin tulisan saya agak sensitif, tapi entahlah saya terpanggil dan ingin menuangkan catatan tentang peristiwa itu. Ketika itu terjadi aksi bom bunuh diri di Solo, tepatnya di Kartasura.Â
Saya menulisnya persis di hari Idul Fitri, karena memang hari itu baru bisa meluangkan waktu. Itulah tulisan terakhir (ke-50) sebelum akhirnya akun saya mengalami gangguan.
Beberapa hari kemudian saya mendapati akun saya tidak bisa diakses alias tidak bisa dibuka, baik melalui gawai ataupun melalui laptop. Ini aneh pikirku. Padahal biasanya saya selalu membiarkan akun saya aktif alias tidak saya log out.Â
Saya berkali-kali mencoba buka lewat gawai gak bisa. Namun karena waktu itu momen lebaran, saya kemudian harus mudik, silaturrahmi2 dan lain sebagainya masalah akun saya lupakan. Apalagi ketika pulang dari Kebumen di pertengahan Juni saya mendapat email berisi tentang permintaan revisi di sebuah jurnal yang sebelumnya saya submit.Â
Saya diberi deadline dua minggu untuk merevisi artikel. Hingga akhir Juni saya harus fokus mengerjakan permintaan revisi dari para reviewer. Untuk sejenak saya melupakan akun saya yang sedang bermasalah. Meskipun kadang di tengah kejenuhan mengerjakan revisi saya mencoba kadang mencoba membuka kembali akun melalui Hp, tapi tetap tidak biisa.Â
Ketika saya buka akun melalui laptop ternyata tidak muncul. Lalu saya coba melalui history di komputer, akun bisa muncul tapi saya tidak bisa untuk apa-apa. Ketika saya membuka menu "Mulai Nulis" tidak bisa. Yang keluar justru tulisan "DAFTAR".Â
Demikian pula ketika saya mencoba memberikan komen terhadap beberapa tulisan kawan Kompasiner juga tidak bisa, yang muncul justru tulisan yang sama "DAFTAR". Akhirnya saya baru benar-benar yakin bahwa telah terjadi sesuatu pada akun saya. Akun saya tampaknya telah diretas orang.
Di sela-sela mengerjakan revisi saya mengirimkan surat pengaduan ke Admin melalui email pada tanggal 22 Juni. Dua kemudian Admin mengirimkan email balasan dan meminta saya mengirimkan alamat akun dan screen shot kendala akun saya, namun saya baru bisa membalasnya kembali tanggal 6 Juli, karena berbagai kesibukan.Â