Mohon tunggu...
Muhammad Asif
Muhammad Asif Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer and reseacher

Dosen dan peneliti. Meminati studi-studi tentang sejarah, manuskrip, serta Islam di Indonesia secara luas.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

KH. Misbach Mustofa, Menulis untuk Membangun Masjid

31 Mei 2019   07:20 Diperbarui: 31 Mei 2019   07:43 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ceritanya ketika selesai menulis tafsir Al-Iklil, kiai Misbach kemudian menjual ke sebuah penerbit, di Surabaya, Al-Ihsan namanya. Namun tak tahunya, ketika diterbitkan ada beberapa bagian dari karyanya tersebut yang dilingkan secara sepihak oleh penerbit tersebut. Bagian yang dihilangkan tersebut menurut puteranya memuat tentang kritik kiai Misbach terhadap beberapa pandangan Hamka. 

Karena merasa dicurangi hak inetelektualnya, sementara kiai Misbach sudah tidak memegang salinan dari karya tersebut, beliau kemudian menulis sebuah kitab tafsir (Al-Qur'an) lagi yang diharapkan lebih tebal dan juga memuat pandangan-pandangannya yang sempat dihilangkan oleh penerbit tadi.

Tafsir itu diberi nama Tajul Muslimin, yang berarti "mahkota bagi orang-orang Muslim", namun ketika baru sampai empat jilid kiai Misbach Mustofa kemudian wafat, tepatnya pada tanggal 07 Dzulqo'dah 1414 H atau 13 April 1994 M.

Dalam hal menulis, kutipan dari Islah Gusmian berikut tampaknya cukup bisa menggambarkan bagaimana "kesuksesan" kiai Misbach dalam dunia tersebut , "Hasil dari menulis buku tersebut, di samping untuk menghidupi keluarganya, juga digunakan untuk membangun masjid yang terletak di lingkungan pesantren al-Balagh, Bangilan, Tuban. 

Bahkan hingga saat ini karya-karyanya yang tidak dijual kepada penerbit lain, menjadi salah satu sumber penghasilan bagi anak-anaknya, dengan cara diterbitkan dan dicetak sendiri di pesantren dan dengan cara diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia".

Sumber

Wawancara dengan Gus Mus dan Gus Nafis (alm.), 2010.

Islah Gusmian, "KH. Misbach Ibn Zainul Musthafa (1916-1994 M): Pemikir dan Penulis Teks Keagamaan dari Pesantren", dalam Jurnal Lektur Keagamaan, vol. 14, No. 1, 2016.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun