Mohon tunggu...
Adi Dibyo
Adi Dibyo Mohon Tunggu... Guru - Guru BK SDI Makarima Kartasura dan Konsultan inklusi

Suka dengan yang namanya Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahasa Reseptif Vs Bahasa Ekspresif, Apa Perbedaannya?

25 Januari 2025   09:00 Diperbarui: 21 Januari 2025   08:43 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://terapeutik.id/apa-itu-bahasa-reseptif-dan-ekspresif.html

Perkembangan bahasa usia dini sangat penting untuk perkembangan kognitif, keterampilan sosial, keberhasilan akademis, dan regulasi emosi. Pada dasarnya, hal ini membentuk pertumbuhan anak. Perkembangan bahasa juga berfungsi sebagai landasan komunikasi yang efektif, yang memungkinkan anak-anak untuk mengekspresikan kebutuhan, pikiran, dan emosi mereka, yang pada akhirnya membina hubungan yang bermakna dengan pengasuh dan teman sebaya.

Memahami bahasa reseptif dan ekspresif sangat penting bagi orang tua. Hal ini memungkinkan mereka untuk secara tepat mengukur kemampuan komunikasi anak mereka, mengatasi potensi keterlambatan atau gangguan bahasa, dan secara efektif mendukung perkembangan bahasa anak mereka.

Apa itu Bahasa Reseptif?

Bahasa reseptif mengacu pada kemampuan untuk memahami dan mengerti bahasa lisan atau tulisan. Kemampuan ini melibatkan kapasitas untuk mendengarkan, memproses, dan menafsirkan informasi yang disampaikan melalui kata-kata, kalimat, atau bentuk komunikasi lainnya. Kemampuan ini memungkinkan individu untuk memahami makna dari percakapan, instruksi, cerita, dan berbagai jenis teks tertulis, yang menjadi dasar bagi komunikasi dan pembelajaran yang efektif.

Pada seorang anak, bahasa reseptif dapat terlihat seperti mengikuti instruksi, menanggapi pertanyaan, terlibat dalam aktivitas mendongeng, atau merespons isyarat nonverbal dengan tepat. Ketika mereka tumbuh menjadi remaja dan dewasa, keterampilan ini semakin kuat sehingga anak dapat beradaptasi dengan situasi yang lebih kompleks dengan menggunakan keterampilan seperti berpikir kritis, mendengarkan secara aktif, dan memahami bahasa kiasan dan sarkasme.

Ada tiga keterampilan komunikasi reseptif: mendengarkan, membaca, dan melihat.

Mendengarkan, atau keterampilan pemrosesan pendengaran, melibatkan kemampuan untuk mendengar bahasa lisan, memproses suara, dan menafsirkan makna kata dan kalimat.

Membaca melibatkan pemahaman isi bahasa tertulis dan memahami ide utama, detail, dan konteks.

Melihat dapat mencakup mengidentifikasi objek dan gambar serta memahami kosakata terkait.

Pemahaman Informasi Verbal dan Non-Verbal

Bahasa reseptif tidak hanya berhubungan dengan informasi verbal, tetapi juga dengan isyarat dan konteks nonverbal. Individu dapat menafsirkan isyarat nonverbal, seperti bahasa tubuh dan ekspresi wajah, untuk memahami emosi atau maksud orang lain dan meresponsnya.

Selain isyarat nonverbal, objek dan gambar juga termasuk dalam kategori informasi nonverbal. Melihat sesuatu dan menafsirkan makna verbalnya adalah bagian dari bahasa reseptif dan pemahaman.

Memahami dan Mengikuti Arahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun