Mohon tunggu...
Adi Dibyo
Adi Dibyo Mohon Tunggu... Guru - Guru BK SDI Makarima Kartasura dan Konsultan inklusi

Suka dengan yang namanya Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Sensory Processing Disorder

13 Juni 2024   12:00 Diperbarui: 13 Juni 2024   12:06 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sensory Processing Disorder Treatment at Home? (coordikids.com) 

Apa yang dimaksud dengan gangguan pemrosesan sensorik?

Gangguan pemrosesan sensorik (Sensory Processing Disorder/SPD) adalah suatu kondisi yang memengaruhi cara otak Anda memproses informasi sensorik (rangsangan). Informasi sensorik meliputi hal-hal yang Anda lihat, dengar, cium, cicipi, atau sentuh. SPD dapat memengaruhi semua indera Anda, atau hanya satu indera. SPD biasanya berarti Anda terlalu sensitif terhadap rangsangan yang tidak dirasakan oleh orang lain. 

Namun, gangguan ini juga dapat menyebabkan efek sebaliknya. Dalam kasus ini, dibutuhkan lebih banyak rangsangan untuk memengaruhi Anda. Di sisi lain, kurangnya input sensorik dapat memengaruhi kesehatan sosial dan emosional Anda. Sebagai contoh, gangguan pendengaran telah terbukti meningkatkan risiko demensia karena menyebabkan isolasi sosial dan depresi.

Anak-anak lebih mungkin terkena SPD dibandingkan orang dewasa. Tetapi orang dewasa juga dapat memiliki gejala. Pada orang dewasa, kemungkinan gejala-gejala ini sudah ada sejak masa kanak-kanak. Namun, orang dewasa telah mengembangkan cara-cara untuk menangani SPD yang memungkinkan mereka menyembunyikan gangguan ini dari orang lain.

Ada beberapa perdebatan di antara para dokter tentang apakah SPD merupakan gangguan yang terpisah. Beberapa dokter berpendapat bukan. Ada yang mengatakan itu adalah diagnosis untuk hal-hal yang dapat dijelaskan sebagai perilaku umum untuk anak-anak. Yang lain mengatakan beberapa anak hanya sangat sensitif. Beberapa dokter mengatakan bahwa SPD adalah gejala gangguan lain - seperti gangguan spektrum autisme, defisit perhatian dan gangguan hiperaktif, kecemasan, dll. - dan bukan gangguan itu sendiri. 

Dokter lain percaya bahwa anak Anda mungkin menderita SPD tanpa memiliki gangguan lain. Beberapa mengatakan jelas bahwa beberapa anak mengalami kesulitan menangani informasi sensorik (rangsangan) biasa. Untuk saat ini, SPD tidak diakui sebagai diagnosis medis resmi. Meski begitu, ini adalah cara untuk mengidentifikasi mereka yang mungkin membutuhkan perhatian ekstra di bidang ini.

Gejala gangguan pemrosesan sensorik


SPD dapat memengaruhi satu indera atau beberapa indera. Anak-anak yang mengalami SPD mungkin bereaksi berlebihan terhadap suara, pakaian, dan tekstur makanan. Atau mereka mungkin bereaksi kurang terhadap input sensorik. Hal ini menyebabkan mereka mendambakan rangsangan yang lebih intens untuk mencari sensasi. Beberapa contohnya termasuk melompat dari benda-benda tinggi atau berayun terlalu tinggi di taman bermain. Selain itu, anak-anak dengan SPD tidak selalu hanya salah satu saja. Mereka bisa menjadi campuran dari terlalu sensitif dan kurang sensitif.

Anak-anak mungkin terlalu sensitif jika mereka:

- Merasa pakaian terasa terlalu gatal atau gatal

- Merasa lampu tampak terlalu terang

- Merasa suara terdengar terlalu keras

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun