Mohon tunggu...
Adi Dibyo
Adi Dibyo Mohon Tunggu... Guru - Guru BK SDI Makarima Kartasura dan Konsultan inklusi

Suka dengan yang namanya Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Apakah Diagnosa Anak Berkebutuhan Khusus Bisa Berubah?

11 Januari 2024   10:00 Diperbarui: 11 Januari 2024   10:31 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak autis. Shutterstock.com/Marcin Pawinski 

Diagnosa anak berkebutuhan khusus merupakan proses yang kompleks dan seringkali memerlukan waktu yang cukup lama untuk dilakukan. Namun, pertanyaannya adalah apakah diagnosa ini bisa berubah seiring dengan perkembangan anak? Jawabannya adalah iya, diagnosa anak berkebutuhan khusus bisa berubah seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan anak.

Sebagai permulaan, penting untuk memahami bahwa diagnosa berkebutuhan khusus pada anak tidaklah statis. Diagnosa ini merupakan hasil dari penilaian yang dilakukan oleh para profesional kesehatan, seperti psikolog, dokter, terapis fisik, atau terapis okupasi. Penilaian ini melibatkan pengamatan perilaku anak, tes kognotif, tes perkembangan motorik, serta pengumpulan informasi melalui wawancara dengan orang tua atau pengasuh anak.

Namun, diagnosa ini tidak dapat dipandang sebagai kebenaran yang mutlak. Anak-anak berkembang dengan cepat, baik secara fisik maupun kognitif, dan kemampuan mereka dapat berubah seiring dengan waktu. Sebagai contoh, seseorang anak mungkin didiagnosis dengan gangguan perkembangan bahasa ada di usia 3 tahun, namun kemudian pada usia 5 tahun, kemampuan bahasannya sudah meningkat secara signifikan dan diagnosa tersebut tidak lagi relevan.

Selain itu, diagnosa juga dapat berubah karena adanya perubahan dalam pemahaman dan penelitian mengenai berbagai gangguan perkembangan. Misalnya, pada tahun-tahun terakhir, penelitian telah mengungkapkan bahwa beberapa gangguan perkembangan seperti autis, dapat memiliki spektrum yang luas. Dalam beberapa kasus, seorang anak awalnya dapat didiagnosa dengan autism, namun kemudian diagnosanya berubah menjadi gangguan perkembangan yang lebih spesifik, seperti gangguan komunikasi sosial.

Selain itu, perubahan diagnosa juga dapat terjadi karena intervensi dan pengobatan yang tepat. Anak-anak dengan kebutuhan khusus sering mendapatkan terapi dan dukungan yang intensif untuk membantu mereka mengatasi tantangan perkembangan mereka. Melalui intervensi yang tepat, anak-anak ini dapat mengembangkan ketrampilan dan kemampuan yang mungkin sebelumnya sulit bagi mereka. Sebagai hasilnya, diagnosa mereka bisa berubah seiring dengan perbaikan kemampuan mereka. Namun, perubahan diagnosa juga bisa menjadi kontroversial. 

Beberapa orang tua mungkin merasa cemas atau terkejut ketika dignosa anak mereka berubah. Mereka mungkin khawatir bahwa perubahan ini dpat mempengaruhi pendidikan dan layanan yang anak mereka terima. Oleh karena itu, penting bagi para profesional kesehatan untuk memberikan penjelasan yang jelas dan mendukung kepada orang tua dan anak-anak mereka saat menghadapi perubahan diagnosa.

Dalam kesimpulannya, diagnosa anak berkebutuhan khusus bisa berubah seiring dengan waktu dan perkembangan anak. Diagnosa ini tidaklah statis dan dapat dipengaruhi oleh perkembangan anak, perubahan dalam pemahaman dan penelitian serta intervensi dan pengobatan yang tepat. Penting bagi para profesional kesehatan untuk memberikan penjelasan yang jelas dan dukungan kepada orang tua dan anak-anak mereka dalam menghadapi perubahan diagnosa ini. Dengan pemahaman yang baik tentang alam dinamis diagnose anak berkebutuhan khusus, kita dapat memberikan perhatian dan layanan yang sesuai untuk membantu anak-anak ini mencapai potensi mereka yang penuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun