Mohon tunggu...
Adi Dibyo
Adi Dibyo Mohon Tunggu... Guru - Guru BK SDI Makarima Kartasura dan Konsultan inklusi

Suka dengan yang namanya Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Asal Usul Buzzer

12 November 2023   09:15 Diperbarui: 12 November 2023   09:26 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asal Ususl Buzzer: Sebuah Perkembangan dalam Era Digital

Pada era digital yang semakin maju ini, peran buzzer dalam dunia maya semakin terasa krusial. Buzzer adalah sebutan bagi individu atau kelompok yang secara aktif mempengaruhi opini publik melalui media sosial. Namun, tahukah kita sebenarnya dari mana asal mula munculnya buzzer? Kita akan melihat asal usul buzzer dan perkembangannya dalam era digital.

Asal usul kata "buzzer" sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Inggris yang berarti "penggetar" atau "pemberitahuan". Pada awalnya, istilah ini digunakan dalam dunia teknologi untuk menggambarkan suatu perangkat yang menghasilkan bunyi atau getaran. Namun, dalam konteks sosial media, buzzer memiliki makna yang berbeda.

Perkembangan buzzer sebagai salah satu fenomena dalam dunia maya dimulai sekitar awal tahun 2000-an. Pada saat itu, media sosial semakin popular dan mulai mempengaruhi kehidupan masyarakat. Buzzer pertama kali muncul sebagai individu yang secara sukarela mempromosikan produk atau layanan tertentu melalui media sosial. Mereka melakukan ini dengan harapan mendapatkan imbalan atau keuntungan dari perusahaan yang mereka promosikan.

Namun, seiring berjalannya waktu, praktik buzzer semakin berkembang dan menjadi lebih kompleks. Banyak perusahaan dan organisasi mulai menyadari potensi yang dimiliki oleh buzzer dalam mempengaruhi opini publik. Mereka memanfaatkan jasa buzzer untuk membantu memperluas jangkauan pesan mereka dan meningkatkan citra merek.

Buzzer tidak hanya bekerja untuk perusahaan atau organisasi, tetapi juga individu atau pribadi yang memiliki agenda atau kepentingan tertentu. Mereka dapat digunakan untuk membangun opini positif tentang seseorang tokoh publik atau untuk menjatuhkan lawan politik. Hal ini menjadikan buzzer sebagai alat yang sangat efektif dalam dunia politik dan kampanye online.

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa praktik buzzer juga memiliki sisi gelapnya. Banyak buzzer yang tidak transparan dalam menyampaikan pesan mereka. Mereka seringkali menyembunyikan identitas asli mereka dan mengunakan akun palsu untuk mempengaruhi opini publik. Praktik semacam ini dapat mengaburkan batas antara fakta dan opini, serta merusak kepercayaan masyarakat terhadap media sosial.

Meskipun demikian, buzzer juga memiliki peran positif dalam dunia maya. Mereka dapat membantu mempercepat penyebaran informasi penting, seperti dalam kasus bencana alam atau kampanye sosial. Buzzer juga dapat menjadi suara bagi mereka yang kurang terdengar dalam masyarakat, seperti kelompok minoritas atau individu dengan pandangan yang berbeda.

Seiring berjalannya waktu, praktik buzzer terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan teknologi dan tren media sosial. Perusahaan dan organisasi semakin menyadari pentingnya memiliki buzzer yang handal dan dapat diandalkan untuk mempengaruhi opini publik. Sebaliknya, masyarakat juga semakin cerdas dan kritis dalam menghadapi pesan yang disampaikan oleh buzzer. Dalam era digital yang terus berkembang, buzzer telah menjadi elemen penting dalam dunia maya. 

Meskipun asal usulnya terkait dengan promosi produk, buzzer sekarang telah mendapatkan peran yang lebih luas dalam mempengaruhi opini publik. Namun, penting bagi kita untuk tetap waspada dan kritis terhadap pesan yang disampaikan oleh buzzer. Dengan demikian, kita dapat menghargai kontribusi positif dari buzzer sambil menjaga integritas dan kebenaran informasi di dunia maya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun