Sudah terlewatkan salah satu pertunjukan politik salah satu partai besar di negri kita. Partai PAN baru saja menyelesaikan konggres dengan salah satu agendanya pemilihan ketua umum.
Amin Rais sebagai salah satu yang menciptakan jagad pakeliran PAN sangat memegang peran vital dalam terlaksananya konggres. Dalam pertunjukan ini dapat dianggap bahwa beliaulah sebagai dalang. Dalam persiapannya Amin mempunyai dua pilihan lakon : Hatta jadi raja atau Drajad jadi Raja.
Kalau dalang dalam wayang kulit segala pertunjukan yang tersaji merupakan hasil kreatifitas dalang, namun dalam lakon ini lebih tepat sebagai wayang orang sehingga dalang tidak bisa seenaknya sendiri. Pemain telah dibriefing tentang pakem-pakem atau peraturan pewayangan, Hatta dan Drajad diberikan keleluasaan untuk mengajak wadya bala yang mau mendukung mereka.
Untuk keberlangsungan dinasti dalang, Amin menitipkan dua anaknya kepada masing2 kandidat agar diberikan jabatan jika nanti terpilih sebagai raja di kerajaan PAN. Sang dalang sudah merasa bahwa waktu untuk mengendalikan jagad pakeliran tidak lama sehingga harus mempersiapkan mulai sekarang calon penerusnya.
Suasana pertunjukkan dengan banyaknya wadya bala yang terlalu bersemangat mendukung calon rajanya tidak berkenan di hati sang dalang. Ada yang marah-marah sama tukang kendangnya gara2 dari awal pengin tampil tapi ndak di kasih kesempatan. Pas dapat giliran tampil dicuekin sama tukang kendang sehingga tidak diiringi gamelan.
Sang dalang memanggil kedua kandidat untuk dibriefing lagi, bukan tentang pakemnya tetapi sudah langsung diputuskan lakon yang akan diselesaikan. Akhirnya diputuskan lakon wayangnya adalah Hatta jadi Raja.
Dalang mengingatkan bahwa Hatta dalam pertunjukan sebelumnya sudah hampir jadi raja., namun karena bujukan dalang waktu itu akhirnya mengalah. Drajad pun dijanjikan entah nanti jadi raja selanjutnya atau dibikinkan singgasana disamping raja sekarang.
Pertunjukan selesai dengan happy ending namun menyisakan kekecewaan pada penonton maupun wadya bala yang sdh siap bertarung, terutama wadya bala pendukungnya Drajad. Kalau penonton sih mau ngapain lagi lha wong nontonnya saja ndak bayar, yang perlu dipertanyakan adalah bagaimana reaksi para pendukung yang kecewa....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H