Mohon tunggu...
Ayaa Sofwah
Ayaa Sofwah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berusaha berdoa wisuda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ KLP-01: Mengabdi kepada Petani di Masa Pandemi Covid-19

18 Agustus 2021   18:54 Diperbarui: 18 Agustus 2021   19:00 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Sekretariat Kelompok Tani Mekar Makmur (Dokpri)

KKN BTV-3 UNEJ KELOMPOK 01: MENGABDI KEPADA PETANI DI MASA PANDEMI COVID-19

Desa Kembiritan merupakan salah satu desa yang berada paling timur dalam Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi. Wilayah Desa Kembiritan mencapai 1.516 Ha dengan jumlah penduduk sebanyak 18.512 yang terdiri dari 9.281 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 9.231 berjenis kelamin perempuan dan terdiri dari 60 RT dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 7.092 yang tersebar di tujuh Dusun yaitu Dusun pandan, Dusun Temurejo, Dusun Ringinsari, Dusun Cendono, Dusun Kaliputih, Dusun Krajan I, dan Dusun Krajan II. Desa Kembiritan memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut;

1. Barat : Desa Genteng Wetan Kecamatan Genteng

2. Timur : Desa Sumbersari Kecamatan Srono

3. Utara : Desa Karangsari Kecamatan Sempu

4. Selatan : Desa Wringinrejo Kecamatan Gambiran

Gambar 1. Balai Desa Kembiritan (Dokpri)
Gambar 1. Balai Desa Kembiritan (Dokpri)

Sebagian besar masyarakat Desa Kembiritan berprofesi sebagai petani (2.173 jiwa), beberapa masyarakat juga berprofesi sebagai buruh tani (1.592 jiwa) dan Peternak (497 jiwa). Di Desa kembiritan sendiri terdapat 13 kelompok tani (POKTAN) dan 1 Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN). Sebagian besar petani di Desa Kembiritan menanam komoditas tanaman pangan, Seperti padi (544.00 Ha), Jagung (125.00 Ha), dan Komoditas hortikultura berupa Cabai (110.00 Ha) dan Tomat (50.00 Ha) serta masih banyak komoditas tanaman lainnya dengan luasan yang lebih kecil.

Selama masa pandemi harga jual hasil pertanian mengalami penurunan terutama pada tanaman padi. Menurut Badan Pusat Stastitika (BPS) Harga Gabah Kering Panen (GPK) mencapai posisi terendah selama pandemi COVID-19, yaitu berkisar Rp 4.481/Kg per Maret 2021. Di desa kembiritan sendiri Harga Gabah Kering (GPK) di tingkat petani berkisar Rp 3.000- Rp 4.000, Sebagian petani menjual gabah nya kepada pabrik beras, tetapi sampai saat ini uang hasil penjualan gabah kepada pabrik beras belum diterima. 

Perubahan cuaca yang sering berubah menjadi salah satu faktor turunnya kualitas padi sehingga berpengaruh terhadap Harga jual gabah. Beberapa faktor lain yang mempengaruhi yaitu Hama, Penyakit, Gulma dan Degradasi Tanah akibat penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dan berlebihan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun