Mohon tunggu...
Are
Are Mohon Tunggu... Guru - Ada untuk tiada

Life is never flat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bersama Hujan

11 Maret 2020   13:19 Diperbarui: 11 Maret 2020   16:58 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hanya hujan selalu mengiringi
Sedih..marah..kesal..
Seolah dia ikut merasakan piluku
Pilu karena harus memahami kamu
Kamu yang hatimu sekeras batu
Angkuhmu yang menjulang tinggi
Kamu yang selalu membisu
Dengan semua kesombonganmu
Kamu yang selalu bersembunyi dibalik senyum manismu


Aku tak mengerti kamu
Bahkan mengapa hatiku ku letakkan padamu
Meski nestapa yang harus kugenggam

Namun ku tetap di sini

Bersama diamku

Bersama letihku

Bersama pasrahku

Bersama hujan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun