Mohon tunggu...
Zaki Annasyath
Zaki Annasyath Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Lagi belajar nulis-Neraka terdalam dicadangkan bagi orang-orang yang tetap bersifat netral disaat krisis moral

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mahasiswa, Kurangi Budaya Nyinyir

14 Juli 2018   17:13 Diperbarui: 14 Juli 2018   17:19 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.batasnegeri.com

           Baru-baru ini santer terdengar berita sekelompok mahasiswa dari universitas ternama melakukan aksi menuntut pihak kampus untuk menghapuskan uang pangkal yang terlampau mahal. Aksi ini bukan tiba-tiba muncul tanpa ada pertimbangan. Setiap aksi dari mahasiswa adalah salah satu bentuk kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan yang didengungkan. 

Oleh karena itu, sebelum mengadakan aksi, maka pihak mahasiswa melakukan kajian terlebih dahulu mengenai detail masalah yang akan dituntut. Selain itu, massa aksi pun akan melakukan konsolidasi untuk menyamakan persepsi untuk apa. Jadi bisa disimpulkan jika banyak aksi dari mahasiswa dilakukan atas pertimbangan dan kajian yang sangat matang. Aksi merupakan salah satu bentuk mahasiswa menyatakan aspirasi ketika pihak birokrat tidak menggubris audiensi sebelumnya.

Tapi, ada saja orang yang mengomentari dengan sinis setiap mahasiswa melakukan aksi. Banyak terdengar komentar sinis dari para mahasiswa yang kebanyakan, komentar mereka tidak berbobot sama sekali. Kita bisa dengar seperti "ngapain sih aksi?", "Skripsi dulu dikerjain", "Emang udah berkarya apa untuk negeri?", "Jangan banyak ngeluh". 

Atau komentar mengenai permasalahan yang dituntut seperti ; "Kalau miskin gk usah kuliah","Bukannya resiko ujian mandiri ya ada uang pangkal?" dan lain lain dan lain lain. Maaf, menurut saya itu adalah komentar tidak berbobot dari mahasiswa yang sinis tidak bisa melakukan apa-apa. Atau bisa jadi kepekaan sosialnya sangat rendah. Atau mungkin juga mereka tidak membaca hasil kajian yang disebar?.

Lebih bagus ketika, kita sesama mahasiswa, mendukung satu sama lain setiap bentuk perjuangan yang dilakukan oleh kalangan kita. Mari kita apresiasi teman kita yang berjuang dalam bentuk aksi, menulis, menggambar, audiensi, debat, berpuisi dan lain dan lain. Tidak ada ruginya, toh kita sesama mahasiswa berjuang untuk keadilan dan kesejahteraan sosial bukan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun