Kopassus dibentuk pertama kali pada tanggal 16 April 1952, dengan Nama Kesatuan Komando Tentara Territorium Siliwangi (KESKO TT) oleh Kolonel AE Kawilarang, yang merupakan pasukan Komando dengan tugas utamanya Anti Gerilya, Operasi Pengintaian Khusus, Peperangan Unkonevesnional, inerlejen, sabotase dan Anti Teror. Komandan pertama adalah Edjon Djanbi, mantan Kapten KNIL Belanda kelahiran Canada. Prajurit Kopassus dapat mudah dikenali dengan Baret Merah yang dikenakannya, dengan moto : Berani, Benar, Berhasil.
Selama perjalanan sejarahnya, Kopassus berhasil mengukuhkan keberadaannya sebagai pasukan khusus yang mampu menangani tugas2 berat seperti : Operasi Penumpasan DI/TII, Operasi Militer PRRI/Permesta, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, Penumpasan G30S/PKI, Pepera di Irian Barat, Operasi Seroja di Timtim, Operasi Pembebasan Sandera di Bandara Don Muang, Thailand/Wyola, Operasi GPK di Aceh, Operasi Pembebasan sandera di Mapenduma, Operasi Pembebasan sandera perompak Somalia, serta berbagai operasi militer lainnya yang bersifat rahasia.
Pada bulan Mei tahun 1998, Nama Kopassus sempat tercoreng, dalam kasus penculikan aktivitas Reformasi, berkaitan dengan aktivitas Tim Mawar yang dituding harus ber tangung jawab terhadap kegiatan penculikan dan penghilangan nyawa beberapa aktivis pro demokrasi berdasarkan hasil penelitian tim pencari fakta independen, yang menemukan adanya organisasi terstruktur rapi dalam militer yang dengan sengaja dan maksud tertentu menyulut kerusuhan massa di Jakarta dan Surakarta.
Di tahun 2007, masalah Tim Mawar kembali mencuat ternyata, 11 tentara yang terlibat ( 6 diantaranya dipecat pada tahun 1999), ternyata tetap meniti karir, naik pangkat dan beberapa diketahui memegang posisi penting seperti Dandim, dengan pangkat Kolonel. Kasus ini menjadi santapan hangat LSM dan Media Barat yang menuding Kopassus sebagai pelaku pelanggaran HAM berat, dan membuat pasukan Khusus Australia, tidak lagi berlatih bersama selama beberapa tahun terakhir.
Berikut nama2 perwira2 Kopassus yang potensial sejak masa mudanya dan kemudian berkarir di politik dan birokrat, antara lain : Benny Moerdani, Sintong Panjaitan, Yunus Yosfiah, Agum Gumelar, Hendro Priyono, Luhut B Panjaitan, dan Prabowo Subianto.
Berdasarkan video Disini yang diambil dari latihan militer ekstrim kopassus, menunjukkan skuad terdiri dari enam tentara merangkak dilapangan berlumpur, dengan dua pria bersenjata api melakuan ‘serangan’ terbuka disekitar mereka.
Dengan beredarnya video ini di Youtube ini menunjukkan bahwa latihan ekstrim kopassus ini sedang disorot media dunia.
Untuk itu sudah sepatutnya kita acungkan dua jempol buat Kopassus karena prestasi kinclongnya di tanah air dan internasional, yang menjadi magnit bagi para media di dunia untuk menyorot metode pelatihan2nya dijadikan inspirasi bagi satuan komando negara lain di dunia.
Â
Sumber :