Mohon tunggu...
Axtea 99
Axtea 99 Mohon Tunggu... lainnya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kakek tiga cucu : 2K + 1Q

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Terlepas Jebakan Batman, Terancam Konspirasi Nazi

19 Januari 2015   09:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:50 1725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_391421" align="aligncenter" width="434" caption="Gambar : Tempo.co"][/caption]

Selama seminggu terakhir ini di jagat perpolitikan Indonesia dibuat heboh oleh sosok calon Kapolri Komjen Budi Gunawan (BG), yang dinyatakan tersangka oleh KPK, namun secara aklamasi diusulkan oleh DPR gabungan koalisi KIH dan KMP minus fraksi Demokrat untuk segera dilantik menjadi Kapolri menggantikan Sutarman. Presiden Jokowi seolah terperangkap oleh Jebakan Batman, bak simalakama karena kalo melantik sesuai usulan DPR, akan menodai komitmennya dalam pemberantasan korupsi dan mencederai kepercayaan rakyat yang tidak menghendaki koruptor menjadi Kapolri. Sebaliknya kalo tidak melantik BG, maka akan melukai hati "King Maker" Megawati dengan PDIP dan KIH di belakangnya, termasuk pengusaha kelas kakap TW, padahal mereka itu adalah para pengusung Jokowi ketika Pilpres 2014, sehingga berhasil menjadi presiden ketujuh RI.

Dalam situasi sangat sulit tersebut, dengan kecerdasan nurani tingkat dewa, Jokowi membuat langkah ajaib dengan menerbitkan dua Kepres, yaitu Pemberhentian dengan hormat Kapolri Jenderal Polisi Sutarman dan Penunjukan Komjen Badrodin Haiti sebagai Plt Kapolri dengan tambahan penjelasan bahwa pelantikan BG tidak dibatalkan tetapi ditunda hingga kasus hukum yang membelit BG tuntas. Dengan demikian, maka Jokowi dengan elegan bisa terlepas dari jebakan Batman-nya para elit DPR, karena lebih cerdas dalam memberikan keputusan solutif, dengan tidak mengabaikan opini relawan dan mayoritas masyarakat Indonesia.

Namun demikian, tantangan yang lebih dahsyat lagi masih menghadang Jokowi yang harus menghadapi konspirasi yang lebih jahat dari Nazi yang datangnya dari berbagai penjuru sbb :

-Istana adalah lokasi yang mengerikan karena di dalamnya terdapat penjilat dan kaum munafik yang berbahaya karena dapat memberikan citra buruk pemerintah di mata masyarakat.

-Mereka adalah terdiri dari para penjilat, munafik dan pembisik informasi palsu yang secara senyap berkhianat, ada yang manggut-manggut tapi menikam dari belakang, ada mata-mata, ada agen rahasia, ada yang mengancam dengan kata/senjata, ada yang menggunakan guna-guna, ada si jahat bekerja di dunia nyata hingga maya.

-Mereka itu berkeliaran di sekitar Istana yang bekerja dengan jutaan cara, dan gerakan ini menjadi musuh dalam selimut dan bisa menghancurkan pemerintahan Jokowi sebelum mengakhiri masa jabatannya.

-Para aktivis, pengamat dan tokoh-tokoh lain yang menghakimi Jokowi seolah mereka yang paling berani.

Konspirasi ini yang tidak kasat mata, tidak beraroama, tapi diakui ada dan bekerja, namun sangat berbahaya, bahkan lebih senyap dari “freemanson” atau lebih jahat dari Nazi. Namun kita harus percaya dan yakin sepenuhnya bahwa Jokowi akan tetap berdiri tegak dan tetap berpegang pada pendiriannya untuk memegang amanah rakyat dengan tegas, lugas dan bermartabat. Semoga!

1421543031968444279
1421543031968444279
Gambar :  Arkham Asylum

Sumber :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun