Gambar : MajalahDetik
Tanpa hambatan yang berarti, 2 Jenderal yaitu LetJen Purnawirawan Soetiyoso, yang diusulkan untuk menjadi Kepala Badan Intelejen Negara (BIN), dan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang diusulkan untuk menjadi Panglima TNI oleh Presiden Jokowi, akhirnya disetujui di sidang Paripurna DPR RI, 3 Juli 2015.
Soetiyoso menjalani uji kelayakan dan kepatutan dihadapan pimpinan serta anggota Komisi I DPR RI pada tanggal 30 juni 2015, yang berlangsung datar tanpa interupsi, selama empat jam. Kondisi ini bisa dibilang meleset dari prediksi awal para pengamat bahwa Soetiyoso akan dicecar perihal dugaan kasus HAM di tragedi Kuda Tuli (kerusuhan dua puluh tujuh juli), pada tanggal 27 Juli 1996 di Jalan Diponegoro, Jakpus yang berujung pada penangkapan sejumlah aktivis, ketika sedang menjabat sebagai Pangdam Jaya.
Dari rapat paripurna tersebut, akhirnya seluruh fraksi di Komisi I mendukung Soetiyoso menjadi Kepala BIN, dengan catatan dari empat fraksi yakni, PPP, Golkar, Demokrat dan Gerindra.
Setelah selesai fit and proper test tersebut, seraya menebar senyum Soetiyoso menyatakan rasa syukur : “Di depan, tugas berat menunggu saya, saya tahu tidak bisa menyelesaikan tugas ini tanpa bantuan banyak pihak”, ujarnya. Iapun berjanji akan membuat BIN lebih terbuka dan tidak menjadi momok bagi masyarakat untuk ikut berpartisipasi.
Bukan cuma Soetiyoso, uji kelayakan dan kepatutan terhadap Jenderal TNI Gatot Surmantyo sebagai calon Panglima TNI pada tanggal 1 Juli 2015, yang digelar di Komisi I, DPR RI, juga berjalan mulus. Sepuluh fraksi di Komisi I secara aklamasi menyetujui Gatot menjadi Panglima TNI.
Setelah menjalani Uji kelayakan yang berlangsung selama lima jam, dan disetujui DPR, Gatot menungkapkan kelegaannya dan berjanji akan mengantisipasi segala ancaman stabilitas nasional, termasuk serangan di dunia maya. Ia juga berjanji akan meningkatkan kesejahteraan prajurit dan modernisasi alutsista dan non alutsista.
Persetujuan DPR terhadap kedua Jenderal ini, patut disyukuri dan di apresiasi dan diharapkan akan sangat membantu Presiden Jokowi serta lebih memperlancar implementasi program di bidang Pertahanan dan Keamanan. Adapun menurut rencana, Presiden Jokowi akan melantik kedua Jenderal tersebut secara bersamaan pada hari ini 8 Juli 2015 pukul 12.45 di Istana Negara, sedangkan sertijab nya menyusul kemudian.
Sumber :