Mohon tunggu...
Axtea 99
Axtea 99 Mohon Tunggu... lainnya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kakek tiga cucu : 2K + 1Q

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Roby Calon Kuat Komisioner KPK

10 Desember 2014   10:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:38 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Gambar:Google.com)

Roby Arya Brata, Mantan Kepala Bidang Hubungan Internasional, Sekertariat Kabinet era SBY, alumnus FH Unpad, Magister Public Policy University of Wellington, Selandia Baru, Doktor dari Australian National University, adalah salah satu calon komisioner KPK yang menjalani Fit & Proper test di Komisi Tiga DPR, berikut adalah pandangan Roby tentang korupsi yang terungkap dalam Fit and Proper test tersebut.

1.Menuding lembaga pimpinan Abraham Samad itu terlalu liar, sehingga perlu adanya Dewan Pengawas mengingat KPK sebagai lembaga adhoc yang memiliki kewenangan begitu besar. Jika terpilih sebagai komisioner Roby akan membentuk Dewan Pengawas KPK. Mungkin pendapat Roby ini benar meskipun masih bisa diperdebatkan, tetapi yang pasti tidak urgent untuk dilakukan dengan segera agar KPK tetap fokus untuk menangani kasus korupsi yang ada.

2.Menganggap koruptor sebagai korban sistem politik dan pemerintahan, karenanya Roby tidak setuju koruptor disebut bandit atau penjahat.Koruptor bisa berperilaku seperti setan tapi ada juga yang baik seperti malaikat. Dalam hal ini Roby keliru, karena tindakan korupsi nggak ada hubungannya dengan perilaku setan atau malaikat dalam arti sepanjang seseorang terbukti sah korupsi harus dihukum tanpa melihat perilakunya malaikat atau setan.

3.Tidak keberatan dengan rencana revisi Undang2 Nomor 30 tahun 2002 tentang KPK digulirkan lagi. Dalam hal ini Roby gagal faham, karena revisi tersebut jelas2 akan membuka peluang untuk memperlemah wewenang KPK.

4.Lebih setuju dengan memperbesar upaya pencegahan ketimbang penindakan. Hal ini juga tidak tepat, karena jika lebih mengedepan pencegahan ketimbang penindakan maka bola liar korupsi akan semakin meluas dan tidak terkendali.

Dengan pandangan seperti tersebut diatas, maka sangatlah diragukan bahwa Roby mempunyai komitmen yang serius untuk memberantas korupsi, malahan bisa menjadi biang kerok tergerusnya wewenang KPK secara internal.

Dengan kentalnya keterlibatan para pimpinan DPR dan elit politisi lainnya dengan beragam kasus korupsi, maka dikhawatirkan bahwa sosok Roby inilah justru yang bisa mengamankannya, sehingga anggota DPR dengan suara bulat akan memilih Roby.Inna lilahi wa inna ilaihi rojiun!

14181530922106727011
14181530922106727011
(Gambar:FB/AntiFakerIndonesia)

Sumber :

Liputan6



Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun