[caption id="attachment_385396" align="aligncenter" width="624" caption="Gambar : Kompas.com"][/caption]
MH370 milik Malaysian Airlines yang mengangkut 12 awak kabin dan 227 penumpang dari 15 negara, telah dilaporkan hilang pada tanggal 8 Maret 2014, Ketika sedang menempuh penerbangan internasional Kuala Lumpur-Beijing, Â dan aneh bin ajaib, di zaman teknologi supercanggih sekarang ini tidak bisa menemukan bangkainya sama sekali.
Tentu saja keanehan ini telah menimbulkan banyak spekulasi bahwa telah terjadi rekayasa untuk menyembunyikan fakta apa yang sebenarnya terjadi dengan MH370 nahas tersebut. Salah satu spekulasi yang beredar adalah bahwa MH 370 diduga kuat jatuh di Samudera Hindia telah menjadi sasaran peretasan atau terbakar saat berada di udara, dan kondisi ini yang menyebabkan arah terbang pesawat berubah, terus melenceng hingga mengarah ke Pulau Diego Garcia yang menjadi basis Angkatan Laut AS, dan karena khawatir pesawat itu akan digunakan teroris seperti tragedi 11 September 2001, maka pesawat itu ditembak jatuh oleh militer AS.
Banyak teori konspirasi muncul terkait hilangnya MH370, namun Pemerintah AS berulang kali membantahnya dan menyatakan bahwa pesawat itu terlihat di dekat pulau yang terletak 3.600 kilometer dari pesisir timur Afrika dan 4.700 kilometer dari barat laut Australia. Menurut pengakuan sejumlah penduduk Maladewa, mengatakan melihat pesawat itu terbang ke arah Diego Garcia pada 8 Maret 2014, namun klaim penduduk Maladewa ini tidak ditanggapi sama sekali. Seorang nelayan di Pulau Kudahuvadhoo juga melihat pesawat besar dengan garis merah dan biru berlatar belakang putih terbang di atas kepalanya dengan ketinggian sangat rendah.
CEO Emirates Airlines pernah menyampaikan teori serupa yang meragukan tak diketemukan sepotong pun puing MH370 dalam kecelakaan itu dan proses "jabat tangan" elektronik satelit yang menunjukkan pesawat tersebut berada di wilayah selatan Samudera Hindia.
Akankah misteri gaib nya MH370 MAS bisa terungkap dengan transparan? Â Wallahualam !!
Sumber:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H