Mohon tunggu...
Astry Axmalia
Astry Axmalia Mohon Tunggu... Bidan - Midwife | Public Health | Pekanbaru Riau

Dosen Praktisi. Tertarik pada isu-isu kesehatan reproduksi dan kesehatan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

ASI Ekslusif Tak Hanya Sekadar Air, Tapi Juga Investasi Terbaik untuk Masa Depan Anak

12 Agustus 2024   13:43 Diperbarui: 12 Agustus 2024   14:01 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Menyusui ASI Ekslusif (Sumber: Parapuan)

Pemberian ASI Eksklusif adalah usaha atau upaya dimana seorang ibu hanya memberikan ASI saja kepada sang buah hati tanpa makanan atau minuman tambahan selama enam bulan pertama kehidupan. ASI ekslusif bukan sekedar kegiatan menyusui, namun lebih dari itu, bisa dikatakan asi ekslusif juga merupakan anugerah terbesar yang dapat diberikan seorang ibu kepada anaknya, kedengarannya sederhana, namun manfaat ASI eksklusif bagi tumbuh kembang bayi sangatlah besar.

Secara alamiah kandungan nutrisi pada ASI sangat sempurna dan menyesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. Kegiatan menyusui pertama kali dapat mengeluarkan kolostrum, yaitu cairan pertama dari payudara seorang ibu saat berada dalam fase menyusui, atau setelah melahirkan (post partum) yang mengandung antibodi. Antibodi yang dikandungnya memberikan perlindungan tambahan terhadap berbagai infeksi. Bayi yang mendapat ASI eksklusif cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat sehingga kecil kemungkinan untuk mengalami sakit. Selain itu, ASI juga mengandung zat pertumbuhan yang mendukung perkembangan otak dan pengetahuan (kognitif) bayi.

Pemberian ASI eksklusif juga memiliki manfaat jangka panjang bagi bayi. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI eksklusif cenderung memiliki Intelligence Quotient (IQ) lebih tinggi, risiko obesitas lebih rendah, dan kecil kemungkinannya menderita alergi. Manfaat dari memberikan ASI tak hanya pada bayi, namun juga memiliki manfaat bagi ibu, seperti membantu tubuh pulih lebih cepat setelah melahirkan, mengurangi risiko kanker payudara dan ovarium, serta membantu mengatur berat badan.

Sayangnya, masih banyak ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Faktanya, manfaat ASI eksklusif sudah jelas, namun kendala yang sering dihadapi ibu menyusui antara lain kurangnya dukungan keluarga dan masyarakat, serta kurangnya informasi akurat tentang menyusui, dan kesulitan dalam menyusui.

Untuk mengatasi masalah ini memerlukan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, mulai dari keluarga, profesional kesehatan, hingga pemerintah.

Adapun beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini yaitu:

  • Konsultasi dengan Konselor Laktasi:

Konselor laktasi adalah ahli yang dapat memberikan bimbingan dan dukungan kepada ibu menyusui. Biasanya konselor laktasi adalah bidan yang tersertifikasi khusus, dan mereka dapat membantu mengatasi masalah teknis menyusui, memberikan saran tentang posisi menyusui yang benar, dan membantu meningkatkan produksi ASI.

  • Dukungan Keluarga dan Masyarakat:

Keluarga dan masyarakat memiliki peran penting dalam mendukung ibu menyusui. Suami, keluarga dekat, dan teman-teman dapat membantu dengan pekerjaan rumah tangga, memberikan semangat, dan menciptakan lingkungan yang mendukung.

  • Pendidikan tentang Menyusui:

Program pendidikan tentang menyusui harus dimulai sejak masa kehamilan. Ibu hamil perlu diberikan informasi yang lengkap dan akurat tentang manfaat ASI, teknik menyusui, dan cara mengatasi masalah yang mungkin timbul.

  • Fasilitas Pendukung di Rumah Sakit dan Puskesmas:

Rumah sakit dan puskesmas perlu menyediakan fasilitas yang mendukung inisiasi menyusui dini dan kelanjutan menyusui, seperti ruang laktasi yang nyaman dan konselor laktasi yang mudah diakses.

  • Ketersediaan Susu Formula:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun