Mohon tunggu...
Axel Brandon
Axel Brandon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas 17 Agustus Surabaya

Saya adalah mahasiwa Universitas 17 Agustus Surabaya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kopi dan Cerita: Keberagaman UMKM Warung Kopi Pedagang Kaki Lima Pak Kolik

20 November 2023   12:34 Diperbarui: 20 November 2023   13:00 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya mengambil tema UMKM penjaga warung. dari hasil yang saya telusuri dengan bapak penjaga warung tersebut adalah
Yang pertama dia membuka warung tersebut karena untuk menghidupi keluarga nya, dari tempat nya  sangat strategis dan harga nya sangat terjangkau. Dari hal ini warung kopi sangat termasuk ekonomi yang produktif. Diskusi serta menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah.

usaha yang termasuk kriteria kecil yang memiliki pendapatan bersih Rp 1.500.00 - 2.000.000

Warung kopi pedagang kaki lima telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian kita. Di setiap sudut kota, kehadiran mereka memberikan aroma kopi yang menggugah selera, sekaligus memperkaya ragam budaya kulinernya. Sebagian dari warung kopi ini, walau sederhana, menyimpan cerita panjang dan rahasia nikmat dalam secangkir kopi.

Pada dasarnya, warung kopi pedagang kaki lima adalah perwakilan nyata dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Meskipun seringkali beroperasi di ruang terbatas, warung kopi ini menawarkan lebih dari sekadar kopi; mereka mempersembahkan suasana yang hangat, percakapan ringan, dan kisah-kisah kehidupan yang tak terlupakan.

Tidak hanya menyajikan kopi, warung kopi pedagang kaki lima turut menjadi bagian dari perekonomian lokal. Mereka berperan dalam memajukan UMKM, memberdayakan komunitas sekitar, dan menjadi tempat berkumpulnya masyarakat. Warung kopi ini menyediakan ruang yang inklusif bagi semua orang.

Tentu, tantangan tetap ada: dari regulasi hingga persaingan yang semakin ketat. Namun, semangat dan dedikasi para pedagang kaki lima warung kopi untuk tetap bertahan dan berkembang tetap tak tergoyahkan. Mereka adalah pahlawan kecil di balik setiap cangkir kopi yang kita nikmati, mewariskan tidak hanya cita rasa, tapi juga kehangatan dan kebersamaan yang tak terlupakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun