SESEDERHANA KATA MAAF DAN UCAPAN TERIMA KASIH
Kata MAAF dan hanya sekedar ucapan TERIMA KASIH, sudah jarang bahkan hampir tidak terdengar lagi, padahal sejak dulu para guru dan orang tua selalu dan sepertinya masih mengajarkan kata-kata tersebut, tapi mengapa sulit untuk mengucapkannya?
Sekarang perusahaan penyedia jasa, dari mulai asuransi, pusat perbelanjaan sampai dengan toko-toko kecil di sepanjang jalan raya juga habis-habisan mentraining para customer service dan karyawan-karyawan mereka dengan berbagai greeting (salam) sebagai kata pembuka penyambutan mereka. Tetapi banyak dari mereka yang melakukan salam tersebut dengan penuh keterpaksaan bukan inisiatif dari hati datau setidaknya dilakukan dengan segenap ketulusan.
Jika memang seseorang atau suatu individu atau apalah namanya membuat kesalahan, langkah awal adalah hanya minta MAAF, hanya sedikit sulit karena membayangkan risiko yang akan dihadapi, seperti takut kalau permintaan maafnya ditolak. Harusnya lakukan dulu, baru nanti akan tahu tanggapan berikutnya. Kata-kata tersebut percaya atau tidak membantu pemulihan jiwa seseorang yang sedang marah walaupun tidak sepenuhnya. Setidaknya mengurangi walau hanya sedikit.
TERIMA KASIH, kata tersebut adalah salah satu penghargaan terhadap apa yang telah dilakukan atau pada apa yang kita terima, sehingga kata TERIMA KASIH juga wajib diucapkan sebagai wujud menghargai kita terhadap sesama. Marilah mulai kini membiasakan kata-kata MAAF dan TERIMA KASIH tetap terdengar di telinga kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H