Klaten (27/07/2023)-Lingkungan sekolah merupakan tempat yang digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Sekolah berperan penting dalam mewujudkan sumber daya manusia yang mampu bersaing di tingkat global dan mencetak generasi penerus bangsa. Di sisi lain, sekolah juga dapat menjadi sumber penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Anak usia sekolah baik tingkat Pra Sekolah, Sekolah Dasar, dan Sekolah Menengah Pertama merupakan suatu masa usia anak yang sangat berbeda dengan usia dewasa dimana terdapat banyak permasalahan kesehatan yang menentukan kualitas anak di kemudian hari. Permasalahan kesehatan yang ada tentunya akan menghambat pencapaian prestasi pada peserta didik di sekolah. Hal ini dapat terjadi karena siswa sekolah masih banyak yang melakukan kebiasaan buruk seperti membuang sampah sembarangan, tidak mencuci tangan sebelum makan, jajan-jajanan yang tidak sehat, dan tidak membersihkan setelah menggunakan jamban. Kebiasaan itu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kebiasaan di rumah, linkungan sekolah, lingkungan masyarakat, serta kurangnya arahan dari guru berkaitan dengan PHBS di sekolah.
Berdasarkan hal tersebut, Axel Sean Avrileo dari jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro yang berlokasi di Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten memberikan sosialisasi dan praktik mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah. Sasaran dari kegiatan sosialisasi ini ditujukan bagi anak-anak Sekolah Dasar (SD). Hal ini dikarenakan anak-anak usia Sekolah Dasar merupakan masa keemasan untuk menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sehingga kedepannya akan membentuk perilaku mereka untuk memiliki kemampuan dan kemandirian dalam mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan imun dalam tubuh, serta dapat berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat di sekolah.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah adalah sekumpulan gerakan atau perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai bentuk hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Kegiatan ini berperan dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman yang tentunya akan mendukung aset atau modal utama dalam pembangunan di masa depan.
Kegiatan sosialisasi ini dilakukan pada hari Kamis, 27 Juli 2023 yang dilaksanakan di SDN 03 Sidowarno. Anak-anak sekolah yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 13 orang yang hadir dan acara berlangsung selama satu jam. Dalam kegiatan tersebut, Axel menjelaskan mengenai indikator-indikator PHBS di sekolah. Beberapa indikator PHBS di sekolah diantaranya yaitu cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, memberantas jentik nyamuk, jajan sehat di sekolah, membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok di sekitar, menjaga kebersihan jamban, olahraga secara teratur, dan sikat gigi secara teratur. Penyampaian materi dilakukan tidak hanya melalui media presentasi tetapi juga melalui video animasi yang dapat membantu anak-anak sekolah lebih memahami materi serta tidak mudah bosan. Pemaparan materi mendapatkan antusias yang tinggi dari siswa/i sekolah karena sesi berjalan secara interaktif. Selain itu, dilakukan praktik berkaitan dengan indikator-indikator PHBS untuk membantu anak sekolah menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari serta meningkatkan sikap disiplin. Kegiatan akhir dari sosialisasi ini dilakukan dengan mengisi kuesioner untuk mengetahui pemahaman siswa/i sekolah terhadap materi yang telah disampaikan serta sesi foto bersama. Berdasarkan hasil kuesioner, siswa/i SDN 02 Sidowarno telah memahami materi mengenai PHBS di sekolah.Â
Setelah itu, Â pada hari Senin, 31 Juli 2023 dilakukan kegiatan evaluasi berkaitan dengan program PHBS Â di sekolah untuk memantau siswa/i SDN 03 Sidowarno apakah sudah menerapkan praktik PHBS selama di lingkungan sekolah. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, terdapat beberapa anak yang sudah menerapkan beberapa indikator PHBS. Namun sayangnya masih ditemukan anak-anak yang tidak menerapkan PHBS di lingkungan sekolah.Â
Harapannya dengan adanya kegiatan sosialisasi ini anak-anak Sekolah Dasar (SD) dapat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sehingga anak sekolah dapat menerapkan pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar. Hal ini bertujuan agar anak sekolah dapat terhindar dari berbagai macam penyakit terutama yang sensitif menginfeksi anak usia sekolah dasar pada umumnya. Oleh sebab itu, perlu adanya peran dari guru dan orangtua yang memberikan arahan serta menekankan kepada anak untuk terus memperhatikan kebersihan dan kesehatan di lingkungan sekitar.
Penulis                         : Axel Sean Avrileo
Dosen Pembimbing Lapangan  : Dr. Cahya Tri Purnami S.KM., M.Kes.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI