Mohon tunggu...
Ahmad Nawwal Samhan
Ahmad Nawwal Samhan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Islam Malang

Seorang pelajar yang tidak takut dipanggil wibu, hobby scrolling dan berpikir karir.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Motivasi Tinggi Siswa dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar

26 Juni 2023   13:23 Diperbarui: 26 Juni 2023   13:28 968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Keleluasaan ini penting, mengingat setiap daerah dan sekolah memiliki masalah masing-masing. Wewenang saekolaj untuk mengeksplorasi satuan pembelajaran sesuai karakteristik lingkungan dan peserta didik, menggerakkan daya kreatif para guru guana memahami seluk beluk peserta didik mereka. Baik itu latar belakang, bakat dan minat mereka. Hasilnya, tercipta ruang baru yang belum bisa diterapkan pada kurikulum sebelumnya. Yaitu, suasana bahagia yang dapat dirasakan guru maupun siswa.

C. Inovatif, Relevan dan Interaktif

Kegiatan pembelajaran yang dibangun atas dasar minat dan bakat siswa, menyingkirkan kebosanan yang  siswa rasakan. Rasa penasaran siswa untuk meningkatkan pengetahuannya menjadi lebih tinggi. Akhirnya, siswa lebih aktif bertanya dan berkontribusi dalam penerapan materi. Kegiatan pembelajaran pun menjadi lebih aktif.

Materi-materi yang siswa pelajari tersebut, sudah seharusnya relevan dengan kehidupan siswa sendiri. Karena tujuan dari adanya teori adalah penerapan. Penerapan teori dari materi yang siswa dapatkan diharapkan mampu menyelesaikan berbagai problematika yang siswa rasakan. Sebab, suatu teori tidak akan berguna apabila hanya dituliskan.

Efek yang ditimbulkan pun beragam. Salah satunya meningkatkan kepekaan siswa terhadap lingkungan. Bisa jadi, kedepannya siswa mampu berinovasi dan melahirkan solusi baru atas problematika yang terjadi di sekitar mereka. Sesuai dengan esensi seorang pelajar, yaitu sosok berilmu yang diharapkan mampu mengabdi demi kesejahteraan masyarakat.

Meskipun, ketiga keunggulan yang penulis sebutkan masih terbilang abstrak. Poin-poin inilah yang menjadi titik akhir dari diterapkannya kurikulum merdeka belajar. Sebab ketiganya memiliki keterikatan sama lain. Sesuai dengan salah satu bunyi Pembukaan UDD 1945, "Mencerdaskan Kehidupan Bangsa." Apalagi dengan pesatnya perkembangan AI (Artificial Intelligence), diharapkan siswa mampu bersaing dengan perangkat tersebut. Sehingga tidak menjadi budak, akan tetapi mampu memanfaatkannya dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun