Karni Mata adalah sebuah kuil unik yang terletak di Rajasthan, India, yang menjadi pusat keagamaan dengan ciri khas yang sangat berbeda dari kuil-kuil lainnya. Di kuil ini, puluhan ribu tikus dianggap sebagai keturunan dan pelayan Karni Mata, seorang pejuang Hindu yang dihormati dan diyakini sebagai inkarnasi dari Dewi Durga. Tikus-tikus ini, terutama yang berwarna albino, dianggap suci oleh para peziarah yang datang dari berbagai penjuru untuk mendapatkan berkah dan keberuntungan.
Menurut legenda, Karni Mata memohon kepada Yama, dewa kematian, untuk menghidupkan kembali anak seorang penatua di desa. Namun, saat Yama menolak, Karni Mata menyatakan bahwa semua anggota keluarganya akan bereinkarnasi sebagai tikus sampai akhirnya bisa dilahirkan kembali sebagai manusia. Sejak saat itu, tikus-tikus yang menghuni kuil ini dipercaya sebagai inkarnasi dari jiwa-jiwa tersebut.
Para pengunjung kuil menunjukkan penghormatan mereka dengan membawa berbagai jenis makanan dan minuman untuk tikus-tikus tersebut. Ritual ini tidak hanya memperlihatkan rasa hormat, tetapi juga menegaskan kepercayaan bahwa tikus-tikus ini membawa berkah. Meskipun ada potensi risiko kesehatan yang diakibatkan oleh keberadaan tikus dalam jumlah besar, masyarakat setempat percaya bahwa tikus-tikus ini telah diberkati sehingga tidak berbahaya.
Kuil Karni Mata juga dikenal dengan arsitekturnya yang indah, mencerminkan gaya Mughal yang dipadukan dengan simbolisme agama Hindu. Desain kuil ini tidak hanya mengesankan dari segi estetika, tetapi juga menciptakan suasana spiritual yang sangat kaya dan mendalam. Ornamen-ornamen yang rumit serta patung-patung dewa-dewi Hindu menghiasi setiap sudut kuil, menambah keindahan dan keagungan tempat suci ini.
Upaya besar dilakukan untuk menjaga kebersihan kuil agar nyaman bagi pengunjung dan tikus-tikus yang tinggal di sana. Petugas kuil bekerja keras untuk memastikan bahwa lingkungan tetap bersih dan higienis, mengingat jumlah tikus yang begitu besar bisa menimbulkan berbagai masalah kebersihan.
Dalam praktik keagamaan di kuil ini, tikus-tikus dianggap sebagai partisipan aktif. Mereka tidak hanya menjadi bagian dari legenda dan kepercayaan, tetapi juga memainkan peran penting dalam ritual-ritual yang dilakukan. Kehadiran tikus dalam setiap upacara mempertegas keyakinan bahwa mereka adalah makhluk suci yang harus dihormati dan diperlakukan dengan baik.
Kuil Karni Mata, dengan segala keunikannya, menawarkan pandangan yang menarik tentang bagaimana kepercayaan dan tradisi lokal bisa menciptakan bentuk-bentuk ibadah yang sangat berbeda dari yang umum dikenal. Ini adalah tempat di mana manusia dan hewan hidup berdampingan dalam harmoni yang didasarkan pada keyakinan spiritual yang mendalam. Bagi para peziarah, kunjungan ke kuil ini bukan hanya tentang mencari berkah, tetapi juga tentang merasakan kehadiran Karni Mata dan memahami makna dari kepercayaan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H